“Melihatnya jangan dari sisi itu. Tapi lihat keseluruhan bahwa ada titik yang kedalamannya 1,5 meter,” ujar Yuskal, Jumat (3/1/2020) siang.Ditambahkan Yuskal, banjir merendam cukup dalam sehingga peninjauan dilakukan dengan rakit.“Ada kedalaman 1,5 meter, apa bisa dengan jalan kaki? Kan harus pakai rakit. Itu kan potongan,” ujarnya.Yuskal juga mengatakan bahwa potongan video tersebut diambil saat rakit yang digunakan akan mulai berjalan.“Kan naiknya enggak langsung 1,5 meter. Masak naiknya langsung di 1,5 meter, keburu nyemplung dulu. Dari yang dangkal dulu untuk menggapai 1,5 meter,” jelas Yuskal.Yuskal mengatakan, peninjauan dilakukan karena Dipo KRL Bukit Duri terendam banjir sejak Rabu (1/1/2020) sehingga untuk memastikan proses normalisasi berjalan lancar perlu dilakukan pengecekan oleh Dirut langsung.Saat meninjau, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro didampingi oleh Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Wiwik Widyanti.Melihat kondisi yang ada, Edi lantas berdiskusi dengan jajaran KCL untuk mencari solusi agar Dipo Bukit Duri dapat berfungsi kembali.Edi juga memeriksa lokasi area los untuk mendapatkan gambaran langsung mengenai kondisi Dipo Bukit Duri, serta memeriksa perlengkapan pembuangan air seperti pompa, agar siap digunakan untuk membuang air yang menggenang.Banjir yang terjadi di Dipo KRL Bukit Duri ini sempat mengakibatkan KRL yang berada di sana dialihkan penempatannya ke Stasiun Manggarai, Depok, dan lokasi lainnya.Menurut Yuskal, banjir mulai surut pada Kamis sore. Lokasi Dipo KRL Bukit Duri memang berada dekat dengan Sungai ciliwung.“Lokasinya yang berada dekat dengan Sungai Ciliwung juga mengakibatkan Dipo Bukit Duri menjadi lokasi yang rawan banjir saat musim hujan tiba,” pungkas Yuskal.
Baca Juga :