Krisis yang melanda Benua Eropa membawa keberuntungan bagi Indonesia, karena akibat krisis itu, Museum Nasional baru saja menerima 1500 Benda Budaya (artefak) milik Indonesia, dari Museum Nusantara (Museum Prinsenhof) Delft, Belanda, karena museum Prinsenhof ditutup.
Hal itu dijelaskan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, bahwa koleksi tersebut merupakan upaya pengembalian benda bersejarah tanah air yang selama ini ada di Eropa, khususnya di Belanda, yang bernilai 1,1 juta Euro. [caption id="attachment_265169" align="aligncenter" width="900"]
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, Saat meninjau Koleksi di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (2/1/2020) (Foto ANTVKLIK-Dendy)[/caption]"Seluruh 1.500 koleksi ini kalau berupa hibah, kalau penyebutan formal dari sana. Tapi, kalau kami menyebutnya ini pengembalian. Upaya ini sudah dilakukan sejak 2015 lalu, dan memang alot. Tapi akhirnya kami berhasil melalui proses negosiasi. Akhirnya kita memilih benda yang punya kepentingan atau benang merah dengan kita," ujar Hilmar saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Hilmar mengakui bahwa pihaknya memilih langsung koleksi-koleksi bersejarah yang ada di Belanda yang tentunya bisa menambah kualitas dari Museum Nasional dan proses pengembalian yang memakan waktu 4 tahun ini cukup rumit.
Baca Juga :