Tiga putra asli Papua yang sedang menjalani pendidikan sebagai Taruna AKMIL popular di media sosial. Mereka melakukan aksi heroik menyelamatkan 13 penumpang dan 2 kru perahu motor cepat yang mengalami kecelakaan di perairan Raja Ampat. Siapa saja mereka? Bagaimana kisah heroik mereka?
Adalah Sersan Mayor Satu Taruna (Sermatutar) Daniel Mambrasar (Raja Ampat), Sermatutar Bima Mahuse (Merauke), dan Sermatutar Osvaldo Micibaroe (Sorong Selatan). Taruna Akademi Militer tingkat IV. Jadi popular dan viral di media sosial!
[caption id="attachment_264539" align="alignnone" width="691"] Sersan Mayor Satu Taruna (Sermatutar) Daniel Mambrasar asal Raja Ampat, Papua Barat.,[/caption]
[caption id="attachment_264540" align="alignnone" width="720"]
Sersan Mayor Satu Taruna (Sermatutar) Bima Mahuse asal Merauke.[/caption]
[caption id="attachment_264543" align="alignnone" width="667"] Sersan Mayor Satu Taruna (Sermatutar) Osvaldo Micibaroe asal Sorong Selatan.[/caption]
Mereka adalah pahlawan bagi 13 penumpang dan 2 kru perahu motor cepat (speedboat) wisata Puteri Sion yang mengalami kecelakaan di perairan laut Raja Ampat, Papua Barat.
Ceritanya begini,
Ketiga Taruna Akmil ini sedang melaksanakan cuti Hari Natal dan Tahun Baru sejak Senin 23 Desember 2019. Setelah singgah di Sorong, mereka menuju ke Raja Ampat. Tepatnya ke kampung Sermatutar Daniel Mambrasar di Friwen, Raja Ampat. Sermatutar Bima Mahuse yang dari Merauke, dan Sermatutar Osvaldo Micibaroe dari Sorong Selatan ingin sekali melihat indahnya alam Raja Ampat.
Sabtu (28/12) mereka harus segera pergi dari Friwen ke Sorong. Mereka harus bersiap kembali ke Akmil, Magelang pada Selasa (31/12). Mereka menempuh perjalanan laut menggunakan speedboat milik keluarga Daniel Mambrasar.
Sekira pukul 12.10 WIT, dari jauh mereka melihat ada speedboat lain yang melaju dengan kecepatan tinggi mengarah ke kapal layar yang dipakai turis untuk kegiatan menyelam. Speedboat itu berusaha menghindari tabrakan dengan kapal layar, namun nahkodanya tidak melihat ada sekoci gandengan yang ditarik kapal layar itu.
Tabrakan tidak terelakkan. Speedboat Putri Sion yang berisi 15 orang dan 2 kru menabrak sekoci yang digandeng perahu layar turis. Akibatnya perahu motor cepat robek besar di lambung kirinya. Peristiwa ini terjadi di perairan sekitar Kabui Echo Resort Waisai.
Dari kejauhan terdengar teriakan minta tolong para penumpang perahu yang bertabrakan dan akan tenggelam. Sermatutar Daniel Mambrasar lalu meminta ke ayahnya yang menahkodai speedboat yang mereka naiki untuk merapat ke lokasi kejadian.
Dengan spontan, Daniel Mambrasar dan Bima Mahuse melompat ke laut dan berenang menuju Speedboat Putri Sion yang rusak parah dan nyaris tenggelam. Mereka berdua mengevakuasi para korban. Sedangkan Osvaldo Micibaroe menunggu di atas speedboat membantu menarik korban naik ke speedboat mereka.
[caption id="attachment_264544" align="alignnone" width="629"] Aksi penyelamatan spontan oleh 3 Taruna Akmil di Perairan Raja Ampat.[/caption]
Kelimabelas orang (13 penumpang dan 2 kru kapal) speedboat Putri Sion selamat dan selanjutnya dievakuasi ke Kabui Echo Resort menggunakan perahu Daniel Mambrasar. Sedangkan perahu Putri Sion ditarik dari laut ke bibir pantai oleh Tim SAR yang tiba kemudian.
[caption id="attachment_264553" align="alignnone" width="560"] Sermatutar Bima Mahuse, Sermatutar Osvaldo Micibaroe dan Sermatutar Daniel Mambrasar.[/caption]
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Andi Gus Wulandri mengatakan, “Tentu apa yang mereka lakukan ini murni merupakan aksi spontan saat melihat kesulitan yang dialami warga masyarakat. Sebutan apa yang pantas untuk mengapresiasi sikap dan tindakan yang telah mereka lakukan, tentu masyarakat sendiri yang bisa menilainya." (*)
Baca Juga :