Pelajar Indonesia Raih 6 Emas di World Memory Championship 2019

hasil memory
hasil memory (Foto : )
Tim Indonesia berhasil meraih hasil spektakuler pada putaran Final World Memory Championship 2019 di Xiamen, China pada 16-18 Desember 2019, yang digelar di Amoy Haicang Sports Center.Tim Indonesia yang diwakili oleh empat atlet memory Indonesia yakni  Athaya Kemal, satu-satunya peserta Indonesia di kategori Kids yang masih duduk di bangku SD Kinderfield Depok, sementara kategori Junior dari Indonesia diperkuat oleh tiga srikandi yaitu Janet Valencia (SMA Regina Pacis Bogor), Yossyifa Zahra (SMAN 1 Depok, dan Amira Tsurayya (SMA PU Al Bayyan Sukabumi) yang telah memberikan prestasi membanggakan di ajang ini.[caption id="attachment_263435" align="alignnone" width="1900"]
Tim Junior Indonesia berhasil meraih hasil spektakuler pada putaran Final World Memory Championship 2019 di Xiamen, China pada 16-18 Desember 2019 (foto : IMSC) Tim Junior Indonesia berhasil meraih hasil spektakuler pada putaran Final World Memory Championship 2019 di Xiamen, China pada 16-18 Desember 2019 (foto : IMSC)[/caption]Tidak tanggung-tanggung, 18 medali dari total 30 medali yang diperebutkan di kategori junior berhasil dibawa pulang ke tanah air. Hasil ini menempatkan Indonesia sebagai juara umum di kategori Junior setelah menyapu bersih posisi 1,2, dan 3 dengan perolehan nilai diposisi pertama oleh Janet Valencia (siswi SMA Regina Pacis, Bogor) dengan 4260 poin, Amira Tsurayya Muniruzzaman (siswi SMA PU Albayan) dengan 4008 poin, dan Yossyifa Zahra dengan 3782 poin.Srikandi Indonesia ini unggul dari peserta asal China, Qin Ying dengan nilai 3336 di posisi ke-4, Brenda Lim asal Malaysia dengan nilai 3080 di posisi ke-5, dan Xinran Tian asal Kanada dengan nilai 3071 di posisi ke-6, serta puluhan peserta di Kategori Junior lainnya yang ikut serta di putaran final ini.Walaupun unggul di kategori junior (usia 13-17 tahun), Tim Indonesia secara keseluruhan menempati posisi negara ke-2 di putaran Final World Memory Championship 2019 sejak dimulainya putaran pertama kejuaraan di Jepang pada Juli 2019. Indonesia berada di posisi ke-2 setelah China di posisi pertama dan posisi ke-3 diraih oleh Jepang.18 medali yang berhasil diraih tim terdiri atas 6 Emas, 5 Perak, dan 7 Perunggu dari 10 cabang perlombaan di Kategori Junior World Memory Tour (Final)-World Championship 2019, Xiamen, China. Medali emas masing-masing diraih oleh Janet (2 emas) pada cabang 15 min names and faces dan 15 min random words, Amira (3 emas) pada cabang 30 min binary numbers, 5 min images, dan spoken numbers, serta Yossifa meraih 1 emas di cabang speed numbers.Lebih membanggakannya lagi, Indonesia juga berhasil mencatatkan rekor dunia remaja dalam mengingat wajah dan nama (141 nama dalam 15 menit) yang dipecahkan oleh Janet Valencia dari pemegang rekor terdahulu, Jan-Hendrik Buscher asal Jerman pada tahun 2015 dengan catatan rekor 136 nama .Tidak hanya itu, Janet dan rekan satu timnya, Yossyifa, dianugerahi gelar International Grandmaster of Memory setelah berhasil melewati batas minimum mengingat 1000 digit angka acak dan 10 deck kartu remi dalam 1 jam, serta mengingat urutan 1 deck kartu remi yang telah diacak dibawah dua menit.”Melalui sejumlah prestasi ini, Indonesia tidak diragukan lagi menjadi salah satu Tim dengan daya ingat dan konsentrasi terkuat di dunia“, ujar Ketua Tim, Yudi Lesmana.[caption id="attachment_263438" align="alignnone" width="1440"] Tim Indonesia menempati posisi ke-2 di putaran Final World Memory Championship 2019 (foto : IMSC)
Tim Indonesia menempati posisi ke-2 di putaran Final World Memory Championship 2019 (foto : IMSC)[/caption]Kompetisi daya ingat merupakan ajang bergengsi yang telah dimulai sejak 1991 di London, Inggris. Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga yang kerap disebut memory sports ini mengalami pertumbuhan terbesarnya di negara-negara Asia Pasifik, salah satunya Indonesia. Sejak menyelenggarakan Indonesia Memory Championship yang pertama pada tahun 2014 di Jakarta, Indonesia Memory Sports Council (IMSC) terus menggulirkan kompetisi daya ingat secara rutin agar lebih banyak putra-putri Indonesia yang berprestasi di ranah ini.sumber :  IMSC