'Masih banyak yang belum tahu bahwa makanan terntentu dapat mengobati orang dengan masalah kejiwaan seperti depresi dan gangguan kecemasan"
Anda adalah apa yang anda makan. Mungkin pepatah tersebut ada benarnya, karena apa yang kita makan tidak hanya mempengaruhi kesehatan tubuh saja, namun juga mempengaruh suasana hati yang akan berdampak pada kesehatan jiwa kita. Misalnya, mengkonsumsi coklat tidak hanya sehat untuk tubuh, namun juga dapat mengurangi kadar hormon stres kortisol, dan menurunkan tekanan darah yang memicu perasaan tenang dan bahagia.
Kita semua tahu bahwa makanan yang sehat adalah makanan yang baik bagi kesehatan fisik dan jiwa. Tapi mungkin belum banyak yang tahu bahwa ada makanan tertentu yang dapat menguransi risiko sejumlah penyakit, termasuk penyakit kejiwaan seperti depresi. Hasil penelitian American Journal of Public Health menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara diet dengan kesehatan jiwa. Penelitian yang dilakukan menemukan anak-anak dan dewasa yang melakukan diet tidak baik, akan berujung pada pembentukan gejala gangguan kesehatan jiwa, seperti depresi dan kecemasan.
Belakangan ini ada kemajuan penelitian terkait pengaruh makanan tertentu terhadap kesehatan jiwa. Meningkatkan konsumsi makanan kaya nutrisi tidak hanya dapat memperbaiki kesehatan fisik saja, namun membantu pengobatan masalah kejiwaan yang marak terjadi. Berikut makanan-makanan yang dapat membantu mengurangi gejala depresi:
Sayuran Hijau
Manfaat sayuran hijau untuk kesehatan sudah tidak diragukan lagi, karena sayuran ini kaya akan kandungan vitamin dan mineral. Asam amino yang terdapat dalam sayuran hijau sangat berpengaruh terhadap produksi hormone yang mengendalikan suasana hati seseorang. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Psychiantry, depresi berat telah dikaitkan dengan peradangan otak.
Kandungan vitamin A,C, E, K, mineral dan phytochemical yang terdapat dalam sayuran hijau ini, dipercaya dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan kesehatan mental secara keseluruhan. Selain itu, radikal bebas yang diproduksi dalam tubuh kita berkontribusi pada kerusakan sel, penuaan, dan disfungsi organ. Studi menunjukkan bahwa otak sangat berisiko untuk kerusakan radikal bebas. Antioksidan seperti beta karoten dan vitamin C dan E berfungsi memerangi efek radikal bebas.
Alpukat
Alpukat mengandung lemak sehat yang diperlukan otak Anda agar dapat berfungsi sempurna. Tiga perempat dari total kalori alpukat berasal dari lemak yang sebagian besarnya adalah lemak jenuh tunggal dalam bentuk asam oleat. Alpukat juga kaya akan oleh glutathione, suatu zat yang secara khusus memblokir penyerapan lemak tertentu dalam usus yang menyebabkan kerusakan oksidatif. Alpukat pada umumnya juga kaya akan protein, lebih tinggi dari buah-buahan lainnya. Sumber makanan berprotein tinggi kaya akan asam amino tryptophan, yang dapat membantu meningkatkan produksi serotonin sebagai hormon pengatur suasana hati.
Buah Beri
Berbagai jenis buah beri kaya akan vitamin C dan antioksidan.Vitamin C dipercaya dapat membantu mengontrol kadar kortisol dalam tubuh. Kartisol sendiri berperan penting dalam melepaskan hormon stres dalam tubuh. Dalam sebuah studi terbitan Journal of Nutritional and Environmental Medicine, pasien yang telah diberikan perawatan antioksidan selama dua tahun memiliki skor depresi yang jauh lebih rendah daripada mereka yang dirawat dengan placebo.
Coklat Hitam
Coklat hitam khusunya terbukti mampu menurunkan stres dengan mengontrol kadar kortisol dalam tubuh. Coklat juga mampu meningkatkan kadar endorphin yang dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik, sekaligus melepaskan depresi. memiliki beragam antioksidan sehat, dan terbukti mampu memebuat suasana hati menjadi lebih baik, sehingga dapat mengatasi depresi. Selain itu, coklat hitam diketahui dapat menurunkan tekanan darah, dan menambah sensasi tenang dalam diri.
Lemak Ikan
Makanan yang mengandung asam lemak omega-3 tinggi, seperti ikan salmon, sarden dan makarel, telah terbukti mengurangi gejala skizofrenia, depresi, sindrom ADHD dan gangguan mental lainnya. Selain itu, seseorang yang rutin mengonsumsi ikan juga bisa memperlambat penurunan kognitif otak yang dipengaruhi usia. Hal ini terjadi karena pengaruh kandungan asam omega-3 pada produksi neurotransmitter seperti dopamin dan serotonin, yaitu bahan kimia otak yang bertanggung jawab atas suasana hati dan kerja otak.
Baca Juga :