Islah secara menyeluruh hingga ke tingkat akar rumput. Konflik dualisme yang mendera sudah rampung. Tak ada lagi status hukum yang diperebutkan. Islah! Begitu kata Menko Polhukam Mahfud MD.
Mukernas V PPP digelar di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendorong Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melakukan islah secara menyeluruh hingga ke akar rumput.[caption id="attachment_260123" align="alignnone" width="900"] Foto: Achmad Djunaidi dan Dedi Junaidi | ANTV[/caption]Perpecahan yang mendera partai berlambang Kabah ini telah usai dan tak ada lagi perebutan status hukum di kemudian hari. Mahfud mengatakan pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM hanya mengakui PPP kubu Muktamar Surabaya yang kini dipimpin oleh pelaksana tugas Ketua Umum Suharso Monoarfa. Pemerintah tak mengakui PPP kubu Muktamar Jakarta. Kubu Muktamar Jakarta sebelumnya diketuai oleh Djan Faridz, kini digantikan oleh Humphrey Djemat.
Partai Persatuan Pembangunan atau PPP mulai mengalami perpecahan di internal partainya setelah Suryadharma Ali (SDA) menyambangi kampanye terbuka partai Gerindra di GBK Senayan Jakarta, 23 Maret 2014 lalu. PPP pecah!
Pada 2017, PPP terbagi menjadi dua kepemimpinan, yaitu: PPP versi Muktamar Surabaya yang dinakhodai Muhammad Romahurmuziy (diganti Suharso Manoarfa karena terjerat kasus korupsi) dan PPP versi Muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Faridz (belakangan mundur digantikan oleh Humphrey Djemat).
Islah! PPP Bangkit!