Ini Bukti Al-Quran Sangat Memuliakan Bunda Maria

Ini Bukti Bahwa Al-Quran Sangat Memuliakan Bunda Maria
Ini Bukti Bahwa Al-Quran Sangat Memuliakan Bunda Maria (Foto : )
Bunda Maria atau Maryam adalah perempuan agung yang paling sering disebut namanya dalam Al-Quran. Bahkan ada sebuah surat yang dinamai dengan namanya, yaitu surat Maryam. 
Dalam perspektif Islam, Bunda Maria atau yang lebih dikenal dengan nama Maryam adalah satu dari empat perempuan agung yang pernah hidup di dunia. Tiga lainnya adalah Aisyah istri Fir’aun, Khadijah istri Nabi Muhammad, dan Fatimah putri Nabi Muhammad. Maryam adalah satu-satunya wanita yang paling sering disebutkan namanya dalam Al-Quran. Selain itu, Maryam juga menjadi wanita yang Allah jamin kesucian dan kehormatannya.

Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)’.” (QS. Ali Imran: 42)

Nama Bunda Maria atau Maryam tercantum sebanyak 34 kali dan tersebar dalam 11 surat. Bahkan ada sebuah surat dalam Al-Quran yang dinamai dengan nama Maryam, yaitu surat Maryam. Selain dalam surat Maryam, surat lain yang bercerita tentang  Maryam adalah surat Ali Imran, Surat Al Baqarah, An-Nisa, Al-Maidah, At-Taubah, Al-Mu’minum, Al-Ahzab, Al-Hadid, As-Saff, dan Surat At-Tahrim.
Garis Keturunan Maryam Bunda Maria atau Maryam adalah seorang perempuan mulia yang terlahir dari garis keturunan yang juga mulia, yakni keluarga Imran. Dari keluarga Imran inilah lahir keturunan-keturunan shaleh yang banyak  menjadi para nabi. Paman Maryam juga merupakan seorang nabi, yakni Nabi Zakariya, yang anaknya juga diangkat menjadi nabi, yakni Nabi Yahya. Bahkan keluarga Imran juga menjadi salah satu nama surat dalam Al-Quran, yakni surat Ali Imran.

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (QS Ali Imran:33)

Kisah Kelahiran Maryam Kisah kelahiran Bunda Maria atau Maryam pun istimewa. Sebelum kelahiran Maryam, ayahnya Imran dan ibunya telah lama menikah namun belum dikaruniai anak. Siang malam mereka berdoa dan memohon kepada Allah untuk diberikan keturunan, hingga akhirnya istri Imran pun hamil pada usia yang cukup tua. Imran dan istrinya begitu bahagia dengan kabar ini, namun sayang belum sempat melihat buah hatinya lahir ke dunia, Imran sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Ibu Maryam merawat putrinya seorang diri dengan sangat baik, hingga pada suatu malam ia mengantarkan anaknya itu ke rumah suci (Baitul Maqdis). Ibu Maryam menyerahkan anaknya untuk mengabdi di jalan Allah sesuai janji yang ia dan suaminya pernah ucapkan. Maryam kemudian diserahkan dibawah pengasuhan sang paman, Nabi Zakariya. Nabi Zakariya pun merawat Maryam dengan sangat baik, layaknya anak kandung. Dari hari ke hari Maryam tumbuh menjadi wanita cantik yang mulia dan berbudi pekerti luhur. Dalam surat Ali Imran diceritakan bahwa Maryam dikarunia keistimewaan tertentu. Setiap Nabi Zakariya memasuki “Mihrab” atau tempat berdoa dimana Maryam mengasingkan diri untuk beribadah, ia akan menemukan makanan disisi Maryam. Zakariya berkata: ”Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?”. Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”.

"Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.” (QS Ali Imran:37)

Maryam Ibu Nabi Isa Bunda Maria atau Maryam adalah seorang perempuan yang taat, sabar dan selalu bertakwa kepada Allah. Karena keataannya itulah kemudian Allah memilihnya untuk menjadi ibu dari Nabi Isa. Namun Maryam mengandung Nabi Isa tanpa seorang suami, melainkan Allah tiupkan ruh Nabi Isa ke dalam rahimnya.

"dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.”(QS at-Tahrim:12)

Saat mengandung Nabi Isa, Maryam mendapatkan tuduhan dusta dari kaum Bani Israel, mereka menuduh bahwa Maryam telah berzina. Dengan tegar Maryam menghadapi cobaan itu. Ia pun menyendiri ke suatu tempat di sebelah timur, dan berjuang sendiri dari sakitnya melahirkan. Namun Allah senantiasa menolongnya, dan menyelamatkannya saat melahirkan. Maryam akhirnya melahirkan Nabi Isa, salah satu dari lima nabi dan rasul utama yang memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia.