Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Puluhan Massa di Mojokerto Berunjuk Rasa

UNJUK RASA ANTI KORUPSI MOJOKERTO
UNJUK RASA ANTI KORUPSI MOJOKERTO (Foto : )
Puluhan orang yang tergabung dalam gerakan bersama anti korupsi berunjuk rasa ke kantor BPJS Mojokerto dan kantor Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Kamis (12/12/2019).
Dalam tuntutannya di kantor BPJS massa menolak kenaikan BPJS dan meminta agar tidak ada diskriminasi dalam pelayanan peserta BPJS dan non BPJS, sedangkan di Dinas Pendidikan, massa meminta agar kejaksaan mengusut tuntas indikasi korupsi proyek pembangunan perpustakaan kontainer terbuka.Dengan membentangkan spanduk dan poster,  puluhan orang yang tergabung dalam gerakan bersama anti korupsi, atau gebrak berunjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, di jalan Benteng, Kota Mojokerto.Dalam orasinya, massa meminta agar aparat kejaksaan dan kepolisian mengusut dugaan korupsi pembangunan, perpustakaan kontainer yang menghabiskan anggaran hampir Rp1 miliar.Pasalnya dalam realisasinya ternyata kontainer yang dibangun di Kampung Bahasa, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto adalah barang bekas.Koordinator aksi unjuk rasa, Kartiwi mengatakan, aksi gebrak ini sebagai seruan kepada seluruh organisasi perangkat daerah di Kabupaten dan Kota Mojokerto tidak melakukan tindakan korupsi karena sangat merugikan rakyat.Selain di Dinas Pendidikan, massa juga menggelar aksi di depan kantor BPJS, dalam orasinya massa menolak kenaikan iuran BPJS tahun depan dan meminta agar BPJS mengelola anggaran dari rakyat dengan benar, serta tidak ada diskriminasi pelayanan pasien BPJS dan non BPJS di rumah sakit.Setelah melakukan orasi, perwakilan massa memberikan sepuluh tuntutan kepada perwakilan BPJS kesehatan Kota Mojokerto. Aksi unjuk rasa tuntut pemberantasan korupsi ini juga digelar di Pemkot dan Pemkab Mojokerto. Handi Firmansyah | Mojokerto, Jawa Timur