Bukit Peramun, tempat tinggal tarsius, monyet hantu mini yang muncul malam hari. Jangan nyalakan penerangan. Petualangan akan berakhir bila ia melompat ke pohon lainnya.
Belitung terkenal dengan wisata Bahari. Namun keindahan itu bukan hanya di laut. Di ketinggian Belitung juga menyimpan keelokan rupa alam.Adanya di Bukit Peramun, bukit tempat tinggal para peramu obat jaman dulu. Di Bukit Peramun kita bisa melihat Belitung dari atas ketinggian. Hutan Bukit Peramun menyimpan 147 jenis pohon, 8 macam anggrek dan 12 lumut.Kekuatan magis Bukit Peramun tak berhenti ketika cahaya hilang menyapu bumi. Namun, akan berlangsung hingga malam lari dari peraduan.Memasuki malam hari, wisatawan dapat melihat monyet hantu mini bermata belo yang lebih dikenal sebagai tarsius. Warga setempat biasanya menyebut pelilian.Rupa Tarsius memang unik. Ukurannya sebesar anak kucing. Berbentuk monyet dengan ekor panjang dan memiliki mata besar serta bisa memutar leher sebanyak 180 derajat. Hidupnya pun nocturnal.Keberadaan tarsius sangat dijaga oleh warga. Karena jumlahnya yang semakin sedikit. Mereka membatasi bahwa dalam satu minggu, hanya tiga kali pengunjung diperbolehkan melihat tarsius.Cara pengunjung dapat melihat tarsius pun unik. Warga yang membiarkan tarsius hidup bebas di hutan. Hanya akan mencarinya ketika ada pengunjung yang ingin melihat. Mereka tidak meletakan tarsius di dalam kandang. Hal demikian dilakukan untuk menjaga kelestarian tarsius.Wisatawan bisa melihat tarsius pada malam hari saat mereka mencari jangkrik. Waktu ideal yakni pukul 18.30 -21.00. Biasanya wisatawan diberi waktu sekitar 10-15 menit dengan jarak minimal 1 meter dari tarsius.Menurut Ketua Komunitas pecinta Bukit Peramun,Arsel, Edie Dermawan, selama di Bukit Peramun tidak diperbolehkan menyalakan lampu flash untuk memotret. Untuk penerangan, warga setempat akan membantu menggunakan lampu kecil yang cukup terang yang diletakkan dibelakang badan tarsius sehingga tidak menganggu hewan kecil tersebut."Cahaya lampu flash dapat merusak mata tarsius. Matanya bisa berair cukup banyak dan butuh waktu lama untuk penyembuhannya," terang Edie Darmawan alias Adong.Waktu melihat tarsius berakhir saat hewan tersebut menunjukan tanda-tanda hendak melompat menuju pohon lain. Jika sudah begitu, pemotretan tarsius harus diakhiri dengan membiarkan mereka pergi.Pemandu akan menegakkan batang pohon tempat tarsisus berdiri seperti sediakala dan membiarkannya lompat ke pohon lain.Yuk cari Monyet hantu mumpung libur sekolah. Sumber:Kementerian Pariwisata
Matikan Senter! Rasakan Kehadiran Monyet Hantu di Gelapnya Hutan Peramun
Senin, 9 Desember 2019 - 07:21 WIB