Menurutnya, kalau ada satu kasus kemudian disampaikan ke masyarakat, itu artinya menyederhanakan masalah.
"Kalau kita pakai istilah terpapar, di jaman dimana informasi begitu luar biasa ini, semua kita mungkin pada derajat tertentu terpapar juga. Tetapi apakah itu semua kita anggap sesuatu yang berbahaya? Jadi juga ada kadar-kadarnya yang kita takar, gitu," kata Sohibul.
Sementara Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir menduga ada kesalahan membaca realitas dan instrumen yang terbatas dari pemerintah terkait soal radikalisme.
Baca Juga :