SD Inpres Larang Siswi Pakai Jilbab, Orangtua Siswa Protes

(Foto : )
Sebuah SD Inpres di Manokwari Papua Barat melarang siswinya pakai jilbab ke sekolah. Kebijakan ini menuai protes para orangtua.
Para orangtua siswa mendatangi SD Inpres 22, Jalan Pertanian Wosi Dalam Manokwari, Papua Barat. Mereka mempertanyakan kebijakan larangan memakai jilbab bagi siswi muslim di sekolah.Hal ini terungkap setelah salah satu orangtua siswa heran bernama Maria Ulfah melihat anaknya saat pulang sekolah tidak mengenakan jilbab.Saat ditanya, anaknya yang duduk di kelas 4 SD itu mengaku  dilarang menggunakan jilbab di sekolah oleh guru wali kelasnya."Pas suami saya antar, dia (anaknya pakai kerudung). Pas pulang tidak pakai kerudung. Ternyata dilepas di sekolah. Saya tanya ke anak, katanya bu guru larang," kata Maria.Setelah diprotes, pihak sekolah menggelar pertemuan tertutup dengan orangtua siswa.Sementara Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Manokwari Sam Ayok mengatakan, kebijakan ini diambil pihak sekolah untuk menjaga toleransi antar umat beragama.Menurutnya, larangan mengenakan jilbab sudah diberlakukan lama di sekolah tersebut."Jadi ini sekolah dari dulu sampai sekarang, dilarang ada perbedaan agama. Kristen Islam semua sama, tidak ada yang pakai jilbab. Kalau pakai jilbab, jadi tahu ini agama Islam dan ini agama Kristen. Jadi itu yang sekolah tidak mau," katanya.Sedangkan Kepala SD Inpres 22 Manokwari Rosana Sinaga mengakui larangan memakai jilbab tidak ada secara tertulis namun diterapkan oleh kepala sekolah sejak awal sekolah ini berdiri."Kebijakan (larangan memakai jilbab di sekolah) itu secara lisan sepertinya. Saya tanya ke guru senior, katanya ada kebijakan itu. Tidak ada secara tertulis," kata Rosana. Takdir I Manokwari, Papua Barat