Penderita HIV di Banten terus meningkat sejak empat tahun terakhir. Apa sebab? Penguna napza suntik meningkat. Juga penyebaran LGBT yang terus terjadi. Ditambah lagi kurangnya sosialisasi dari instansi kesehatan soal bahaya dan penyebaran HIV/AIDS.
Komisi penanggulangan AIDS Provinsi Banten mencatat tren penyebaran HIV/AIDS pada empat tahun belakangan terus meningkat. Dokter Penanggulangan HIV/AIDS RSUD Kabupaten Tangerang dr. I Gede Raikosa mencatat pada tahun 2015 tercatat ada 6.118 pasien dan sekarang tahun 2019 sudah tercatat 11.228 pasien HIV. Penderita AIDS tercatat 2.989 orang dan 268 orang meninggal dunia. Penyebarannya 75 persen di Tangerang Raya.Apa sebab meningkatnya penderita HIV/AIDS di Provinsi Banten?Beberapa faktor dirujuk jadi penyebab mulai dari konsumsi narkoba/ NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) yang disertai pengunaan jarum suntik tidak steril. Hingga kini penyumbang terbesar dari populasi terjangkit adalah perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender/transeksual) yang terus merebak.Ketua Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia Cabang Banten dr Edison Saragih mengatakan penyebaran HIV/AIDS dapat dicegah jika sosialisasi gencar dilakukan dan secara terus menerus. Sehinga masyarakat paham untuk melakoni pola hidup sehat.Tentunya para pemuka agama juga harus berperan aktif pula untuk memberi pondasi pendidikan agama yang kuat. Mengapa? Karena tren penyebaran terjadi di kalangan LGBT.[caption id="attachment_254777" align="alignnone" width="900"] Foto: Kusnaedi | ANTV[/caption]Minggu (1/12/2019) pagi tadi, dalam rangka menyambut Hari Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS Sedunia 2019, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Provinsi Banten dan para penderita HIV/AIDS mengadakan berbagai kegiatan bersama mulai dari senam, tanda tangan bersama dan diskusi tentang bahaya penyebaran HIV/AIDS.Sejauh ini diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS terus terjadi.
Kusnaedi | Tangerang, Banten
Baca Juga :