Jokowi Pilih Stafsus Milenial, Ma'ruf Amin Pilih Stafsus Kolonial

Jokowi Pilih Stafsus Milenial, Ma'ruf Amin Pilih Stafsus Kolonial (Foto Instagram @wapresri.go.id)
Jokowi Pilih Stafsus Milenial, Ma'ruf Amin Pilih Stafsus Kolonial (Foto Instagram @wapresri.go.id) (Foto : )
Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah menunjuk 8 orang sebagai staf khusus. Dari nama-nama yang ditunjuk, tak ada staf khusus dari kalangan milenial, seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo.
Juru bicara wapres, Masduki Baidlowi, mengungkapkan ada berbagai pertimbangan dalam memilih 8 orang tersebut."Saya kira kalau dari latar belakang ormas Islam itu hanya satu. Kalau semata-mata dia mempunyai latar belakang ormas Islam saja, saya kira tidak akan diterima oleh wapres. Tapi yang harus dihitung yang lain. Keprofesionalannya itu dihitung dari background yang lain," kata Masduki di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).Penunjukan staf khusus wapres memang cukup kontras dengan Jokowi. Namun, Masduki menyebut ada atau tidaknya tokoh milenial bukanlah hal penting."Maka itu kan juga yang penting dari berbagai komponen kemasyarakatan lengkap, dari berbagai lapisan sosial. Apakah dari milenial atau kolonial saya kira samalah," tuturnya.Masduki bahkan menyebut Ma'ruf Amin lebih memilih tokoh dari generasi 'kolonial' karena merasa lahir di zaman tersebut."Rupa-rupanya karena kiai dari generasi kolonial ya banyak yang kolonial-lah. Tapi itu tidak mengurangi terhadap kompetensi dan keahlian masing-masing," lanjut Masduki.Di sisi lain, Ma'ruf belum mempertimbangkan akan menunjuk staf ahli. Di era Wapres Jusuf Kalla, ada beberapa staf ahli yang mendampingi dari berbagai latar belakang."Saya belum tahu kalau menyangkut staf ahli. Saya kira Bapak Wapres itu karena staf ahli cukup di bawah kewenangan dia, dan tanda tangannya adalah cukup wapres. Mungkin nanti pada saatnya akan ada atau tidak akan segera diumumkan saya kira," tutupnya. Berikut 8 staf khusus wapres Ma'ruf Amin: 1. Menristekdikti periode 2014-2019, Mohamad Nasir, sebagai staf khusus bidang reformasi dan birokrasi2. Satya Arinanto sebagai staf khusus bidang hukum3. Sukriansyah S. Latief sebagai staf khusus bidang infrastruktur4. Lukmanul Hakim sebagai staf khusus bidang ekonomi5. Muhammad Imam Azis sebagai staf khusus bidang penanggulangan kemiskinan dan otonomi daerah6. Robikin Emhas sebagai staf khusus bidang politik dan hubungan antarlembaga7. Masduki Baidlowi sebagai staf khusus bidang informasi dan komunikasi8. Maskyuri Abdillah sebagai staf khusus bidang hukum