(banyak setannya). Di lahan yang kini berdiri masjid, ada batu besar yang pakai sebagai tempat persembahan untuk makhluk halus."Seringkali ditemukan semacam persembahan atau sesajen dibatu tersebut maupun sekitarnya. Karena itu ayah saya mencari orang untuk menghancurkan batu tersebut. Penduduk sekitar tidak ada yang mau karena batu tersebut dianggap keramat," tambah Rizal.Untuk menghentikan kegiatan musryik ini, Puang mendatangkan para pekerja dari Papua. Merintahkan penghancuran batu besar itu. Pecahan-pecahan batu digunakan sebagai pondasi masjid. Pembangunan masjid dilakukan para pekerja dari Jawa Barat.
Siapa Puang? Puang sejatinya adalah H. Busli Saraka, pengusaha asal Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Puang memiliki 3 hektar kebun kopi di Desa Bontoloe. Satu hektar digunakan untuk bangunan masjid, rumah pribadi dan rumah beberapa pekerja di kebun kopi miliknya.Sejak delapan tahun lalu mulai dibangun, masjid ini belum diberi nama. Masjid itu belum selesai seutuhnya. Dibawahnya akan ada ruangan untuk tempat tinggal guru mengaji untuk anak-anak sekitar. (*)
Masjid Keren di Tempat Angker Tengah Kebun Kopi
Senin, 25 November 2019 - 15:02 WIB