PT. Krakatau Steel Tbk mengakui salah satu pegawainya ikut diciduk Densus 88 Anti Teror, terkait dugaan terlibat dalam aksi terorisme.
Satu pegawai PT Krakatau Steel Tbk yang diciduk, bukan seorang petinggi di BUMN tersebut. Namun levelnya masih di bawah."Bahwa berdasarkan informasi yang kami peroleh, yang bersangkutan adalah karyawan level staf setingkat supervisor di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan bukan merupakan petinggi atau level manajemen di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk," jelas Corporate Secretary Pria Utama, dalam siaran persnya, Kamis (14/11/2019), seperti dilansir dari Vivanews.PT Krakatau Steel sangat menghormati dan mendukung pihak Densus, terutama dalam memerangi aksi terorisme yang ada di Indonesia. Terhadap stafnya yang diduga terlibat tersebut, pihak Krakatau Steel menyerahkan pada proses hukum yang berlaku."Atas berita penangkapan tersebut, segenap Manajemen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tetap menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku," katanya.Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror mengamankan empat pelaku terduga terorisme di Banten, pada Rabu (13/11/2019), dengan inisial DA (28), QK (54), AP (45) dan MA (45).Salah satu dari tiga inisial tersebut, diduga menjabat sebagai petinggi di salah satu perusahaan BUMN yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten. Sumber: Vivanews
Baca Juga :