ISMI Temui Wapres Bahas Percepatan KEK Halal Abdya

ISMI temui Wapres bahas percepatan KEK halal Abdya (Foto Instagram @anidya)
ISMI temui Wapres bahas percepatan KEK halal Abdya (Foto Instagram @anidya) (Foto : )
Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) bertemu dengan Wakil Presiden Indonesia KH Ma'ruf Amin, guna membahas percepatan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) halal Surin di wilayah Barat Selatan Aceh (Barsela).
Pertemuan berlangsung, Selasa (12/10/2019), di kantor Wakil Presiden Indonesia Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat yang turut hadir Bendahara Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), Anindya Bakrie, Wakil Ketua Umum Dripa Sjabana, Sekjen Juliana Wahid, dan pengurus lainnya. Juga tim task force Surin Industrial Smart City (SISC) Aceh Barat Daya (Abdya) dan ISMI Perwakilan Aceh, yang ikut dalam pertemuan tersebut. Ketua ISMI Ilham Habibie mengatakan di hadapan Wakil Presiden pihaknya memaparkan tentang rencana pembangunan KEK halal Surin di Kabupaten Abdya Provinsi Aceh. Menurut Ilham, inovasi dari ISMI terkait KEK halal itu telah dipersiapkan baik lokasi, pertanahan, dan berbagai keperluan lain.
"Ini merupakan cikal bakal KEK halal pertama di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Aceh Barat Daya. Jadi di Barsela itu sebenarnya sudah lengkap tapi memang masih harus melalui proses perizinan, dan dukungan dari pemerintah," ujar Ilham. Dia menyebutkan pihaknya sengaja meminta pandangan Wapres tersebut terkait dengan rencana itu. Ditambahkan Ilham, Wapres sangat mendukung upaya yang sedang dilakukan ISMI dan tim task force SISC Abdya untuk memperkuat ekonomi syariah di Indonesia. Program pembentukan KEK halal Surin tersebut sedang dalam pengurusan perizinan serta melengkapi dokumen yang diperlukan guna percepatan pembentukan. "Jadi salah satu program utama pemerintah kita adalah memperkuat ekonomi syariah di Indonesia bukan hanya dari perbankan atau keuangan. Tapi juga pelaku bisnis lainnya," papar Ilham. [caption id="attachment_248222" align="aligncenter" width="900"]Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Ilham Habibie saat memberikan keterangan kepada media (Foto: Instagram @anindyabakrie) Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Ilham Habibie saat memberikan keterangan kepada media (Foto: Instagram @anindyabakrie)[/caption] Sementara itu, Juru Bicara SISC Abdya Habiburrahman mengatakan pihaknya berterimakasih kepada Wapres yang telah menerima tim pembentukan KEK halal tersebut. Tentu ini menjadi sejarah baru dalam pengembangan KEK hahal wilayah Barsela di provinsi paling barat Indonesia. "Dukungan dari Wapres akan menjadi energi baru dalam mempercepat lahirnya pengembangan kawasan ekonomi dan ini akan sangat menguntungkan bagi publik. Dengan adanya dukungan langsung dari Wapres maka tim akan segera merampungkan seluruh kebutuhan," kata Habiburrahman. KEK hal Surin tersebut nantinya akan terintegrasi delapan kabupaten/kota di wilayah Barsela. Maka daerah itu akan menjadi penyangga ekonomi regional baru di Aceh, dan menjadi KEK halal pertama di Indonesia. [caption id="attachment_248220" align="aligncenter" width="900"]Bendahara Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), Anindya Bakrie saat berdialog dengan Wakil Presiden Ma ruf Amin (Foto: Instagram @anindyabakrie) Bendahara Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), Anindya Bakrie saat berdialog dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Foto: Instagram @anindyabakrie)[/caption] Sementara itu, Bendahara Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), Anidya Bakrie mengatakan pemberdayaan ekonomi umat adalah konsen utama wakil presiden dan masuk agenda pemerintah. Mulai dari industri halal, keuangan syariah, social fund, termasuk zakat, yang potensinya Rp230 Triliyun, namun realisasinya baru Rp8 Triliyun, dan ekonomi syariah. Bahkan rencananya akan dibentuk badan baru untuk pemberdayaan umat atau bisa juga dengan memanfaatkan lembaga yang sudah ada, misal di tiap kementerian nanti ada Ditjen pemberdayaan umat atau semacamnya. Wapres berharap ISMI membantu pemberdayaan umat, karena ada 60 juta UMKM yang butuh bantuan mulai dari soal bahan baku, produk, pasar, akses keuangan, mitra, dan lain sebagainya. Dengan itu diharapkan angka kemiskinan akan turun 4,1% tiap tahun dan berharap kemiskinan hilang dan berganti dengan hadirnya kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia yang merupakan cita-cita bersama.