Pagelaran Musik Keroncong Lagu-lagu Perjuangan di Hari Pahlawan

Pagelaran Musik Keroncong Lagu-lagu Perjuangan di Hari Pahlawan
Pagelaran Musik Keroncong Lagu-lagu Perjuangan di Hari Pahlawan (Foto : )
Ada beragam cara rakyat Indonesia untuk menghargai jasa para pahlawan. Salah satunya melalui pagelaran musik keroncong oleh The Indonesian Keroncong Center.
The Indonesian Keroncong Center dan Yayasan Dr. RH Soetomo mengajak rakyat Indonesia bersama-sama memperingati Hari Pahlawan 10 November. Tema peringatan yang digelar kali ini yakni ‘Dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, Disertai dengan Nilai-nilai Jiwa Kepahlawanan, Kita Jaga Persatuan dan Kedamaian Negara Kesatuan Republik Indonesia.’Dalam kata sambutannya, Ketua The Indonesian Keroncong Center Dr. RH. Soetomo menceritakan bagaimana dahsyatnya perjuangan para pahlawan melawan tentara Belanda yang diboncengi oleh tentara sekutu Inggris saat pertempuran di Surabaya dan Ambarawa pada tahun 1945 silam.Menurutnya, pada era jelang dan pasca Kemerdekaan Negara Republik Indonesia 17 Agustus 1945, para seniman musik keroncong mengambil peranan dalam perjuangan untuk mempersatukan bangsa melalui karya-karyanya."Karena lagu keroncong itu satu-satunya seni budaya bangsa yang asli, hubungan keroncong dengan perjuangan bangsa, ternyata bangsa ini diperjuangkan oleh anak bangsa dari semua arah terutama seniman," kisah Soetomo, saat peringatan Hari Pahlawan di Gedung The Indonesian Keroncong Center, Jakarta, Minggu (10/11/2019).[caption id="attachment_247528" align="alignnone" width="900"] Peringatan Hari Pahlawan Melalui Musik Keroncong Lagu-lagu Perjuangan Ketua The Indonesian Keroncong Center Dr. RH. Soetomo, paling kanan bawah. (Foto: ANTV/Rahmat Aminuddin).[/caption]Soetomo melanjutkan ceritanya, seperti halnya WR. Supratman dan Kusbini yang berjuang mempersatukan bangsa Indonesia melalui lagu ciptaannya masing-masing yakni ‘Indonesia Raya’ dan ‘Bagimu Negeri’, hingga membuat mereka, saat itu, dipenjara oleh tentara Jepang."Seperti halnya WR. Supratman, ahli Biola dengan lagu Indonesia Raya yang mempersatukan bangsa. Dan sempat dilarang oleh Jepang pada 1942," ujar Soetomo.Pada akhir sambutannya, Soetomo meneriakkan,”Merdeka atau mati,” menirukan Pahlwan Bung Tomo saat pidatonya 10 November 1945 silam.Acara Peringatan Hari Pahlawan 10 November dilanjutkan dengan mendengarkan alunan musik keroncong lagu-lagu perjuangan yang dimainkan oleh Grup Keroncong Graha Sutomo.Lagu-lagu keroncong yang dimainkan itu di antaranya seperti Bagimu Negeri ciptaan Kusbini, Jagalah Pancasila ciptaan P. Budi Supriyadi dan Surabaya, 10 November ciptaan Sudirno, terasa begitu nikmat dan syahdu didengar, seakan-akan membawa kita ke masa lalu.
Shandi March dan Rahmat Aminuddin | Jakarta