Peringatan Hari Pahlawan setiap 10 November di Kota Surabaya selalu membawa berkah bagi para pedagang atribut militer di Pasar Turi. Meski penjualan meningkat namun hampir seluruh pedagang mengaku omzet lesu dan penghasilan menurun. Kok bisa?
Sebagian warga Surabaya sudah mulai berburu atribut kepahlawanan menjelang Hari Pahlawan pada 10 November 2019 lusa. Khususnya warga yang terlibat dalam Parade Juang 10 November. Mereka bersemangat melengkapi seragam dengan atribut untuk dikenakan esok pagi. Perberburuan ini dilakukan di pasar atribut militer di Pasar Turi Surabaya.[caption id="attachment_246947" align="alignnone" width="900"] Foto: Zainal Azhari | ANTV[/caption]Robiyansah misalnya. Pegawai negeri sipil berpofesi guru ini berburu topi veteran warna hitam. Topi ini akan dikenakanya esok. Dirinya dan sejumlah pegawai Pemkot Surabaya akan melakoni drama kolosal Perang Surabaya di depan Tugu Pahlawan.[caption id="attachment_246989" align="alignnone" width="900"]
Foto: Zainal Azhari | ANTV[/caption]Momen Hari Pahlawan di Kota Surabaya tentu menjadi berkah tersendiri bagi para penjual atribut militer di lapak pedagang kawasan Pasar Turi, Surabaya. Lapak-lapak pedagang yang menjual berbagai atribut militer terlihat ramai. Pakaian tentara dan polisi banyak diburu pembeli.Meski demikian sebagian besar pedagang eks Pasar Turi yang terbakar 13 tahun silam ini mengaku pendapatanya menurun. Mohamad Alwi, salah seorang pedagang mengaku pendapatannya menurun hingga 50 persen. Dia memperkirakan kemungkinan karena ekonomi sedang lesu dan mempengaruhi daya beli. Mungkin pula karena warga enggan beli yang baru, menilih mengenakan baju dan atribut yang lama.[caption id="attachment_246948" align="alignnone" width="900"]
Baca Juga :