Hasil pemilihan kepala desa serentak di Bogor, Jawa Barat, berujung pada penyegelan kantor desa oleh massa pendukung calon kepala desa. Akibat insiden penyegelan kantor desa tersebut, aktivitas pelayanan warga menjadi terganggu.
Ratusan orang dari pendukung calon kepala desa tak terpilih langsung meluapkan kekecewaannya dengan melakukan penyegelan pintu masuk kantor desa. Warga juga membentangankan spanduk protes penolakan hasil pemilihan pilkades di Kantor Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Warga dan calon kades tak terpilih menuntut agar hasil pilkades sekarang ini dibatalkan.“ Tuntutan kami adalah batalkan pilkades sekarang, karena tidak benar. Saya bukan haus kekuasaan, begitu pilkades ulang, saya tidak akan mencalonkan diri lagi, saya hanya menjadi ketua panitia saja, “ ujar calon kades, Raden Adi Haryadi.[caption id="attachment_245943" align="alignnone" width="900"] Pintu masuk Kantor Desa Sukamanah, Bogor dipasang palang kayu (Foto: ANTV/ Eko Hadi)[/caption]Aksi massa pendukung ini dipicu ketidakpuasan atas hasil keputusan pemilihan terkaitan jumlah suara yang tidak sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Massa juga mempermasalahkan penggunaan dugaan ijazah palsu yang digunakan kepala desa terpilih. Atas dugaan kecurangan tersebut massa pendukung menuntut pihak penyelenggara pilkades membatalkan hasil keputusan kemenangan dan dilakukan pemilihan ulang.Akibat aksi penyegelan ini, aktivitas pelayanan warga di kantor desa menjadi terganggu. Sementara untuk mengantisipasi pengerusakan kotak suara dan aksi lanjutan, dua pleton satuan Sabhara Polres Bogor dikerahkan untuk menjaga lokasi.Eko Hadi | Bogor, Jawa Barat
Baca Juga :