Setelah jadi viral video ormas minta jatah lahan parkir ke minimarket, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi angkat bicara.
Sebuah video ormas minta jatah lahan parkir ke pihak minimarket di Bekasi Jawa Barat jadi viral di dunia maya. Yang bikin tambah heboh, Kepala Bappeda Bekasi Aan Suhanda juga meminta pihak minimarket bekerja sama dengan ormas dalam pengelolaan parkir.Menanggapi video itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku sedang memilah potensi pajak daerah yang dapat dimaksimalkan. Selain itu juga sedang diupayakan peningkatan lapangan kerja untuk organisasi kedaerahan."Ini kan upaya untuk mewujudkan 150 ribu lapangan kerja, organisasi kedaerahan kita bina melalui pemanfaatan SDM (Sumber Daya Manusia),” kata Rahmat, sepeti dilansir Vivanews, Selasa (5/11/2019).Rahmat mengaku, pernyataan soal adanya perlindungan premanisme di Kota Bekasi tentu akan mengganggu iklim investasi."Ini jelas mengganggu, jadi bukan kita mendukung premanisme. Yang bisa dilakukan pemerintah adalah memberdayakan, membina dengan sebuah aturan. Aturan tersebut harus dipatuhi kalau mau terlibat membangun kota," ujarnya.Menurut Rahmat, hal tersebut tersebut merupakan upaya pemerintah daerah dalam menyediakan lapangan kerja."Upaya kami itu justru memberikan jalan agar tidak ada upaya premanisme, dengan membuka lapangan kerja non formal. Tapi dengan aturan yang berlaku," kata Rahmat.Menurutnya, retribusi parkir minimarket akan masuk ke kas Pemerintah Kota Bekasi. “Tidak keluar merek ormasnya. Tapi keluar nama pengusahanya,” katanya lagi.
Sumber: Vivanews, Antara
Polisi Akan Tindak Tegas
Sementara Polda Metro Jaya akan menyelidiki klaim ormas yang mengatakan telah mengantungi surat izin pengelolaan lahan parkir minimarket di Bekasi."Nanti kita selidiki seperti apa, kenapa bisa ada surat seperti itu. Apakah itu betul surat seperti itu bisa dibenarkan. Kalau ada hal-hal yang melanggar hukum pasti akan kita proses," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi, seperti dilansir Antara, Senin (4/11/2019).Dikatakan Suyudi, Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan menurunkan tim khusus untuk menyelidiki kejadian tersebut. Tim itu juga akan mendalami dugaan pelanggaran hukum dalam bentuk intimidasi terhadap pengusaha dan masyarakat."Tindakan-tindakan premanisme dalam bentuk apa pun kita tidak akan tolerir. Kita Polda Metro Jaya akan melakukan tindakan tegas terhadap segala bentuk premanisme di Jakarta ini," tambah Suyudi.Baca Juga :