Puji Tuhan, saya dan sang kekasih Alfons dapat mewujudkan keinginan bulan madu yang tertunda. Akhirnya kami dapat beribadah ke Lourdes, pulang ke kampung halaman di Amstelveen Holland. Dan sangat disayangkan di awal kedatangan kami di Paris, hampir saja dompet Alfons kecopetan.
Foto kemesraan Femmy dan Alfons di kota penuh cinta dengan latar belakang museum Louvre Perancis merupakan bekas kerajaan dan sekaligus monumen bersejarah dan landmark kota Paris terletak di tepi Sungai Seine.(Foto Istimewa)[/caption] [caption id="attachment_243547" align="alignnone" width="900"] Femmy di foto Alfons setelah selesai beribadah dan berkunjung The Basilica of our Lady of the Rosary, salah satu Basilika di kota Lourdes , kota kecil di selatan Perancis.
Femmy bersyukur atas anugerah dan berkat yang diberikan telah hadir di tempatMU Yang Kudus.Terimakasih Tuhan, terima kasih suamiku yang telah mewujudkan ini semua", ucap Femmy. (Foto Istimewa)[/caption] [caption id="attachment_243549" align="alignnone" width="900"] Saat mengunjungi St.Mark's Square adalah alun-alun utama kota Venice, Italia, yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan berarsitektur indah. Saat kami disana, kondisi cuaca mendung tidak bersahabat. Hanya mendapatkan beberapa pose dengan mengenakan mini glamour dress cukup untuk sebuah kenangan foto yang tidak terlupakan. Foto diambil oleh suami tercinta yang memang amat sangat mencintai dan membahagiakan.(Foto Istimewa)[/caption] [caption id="attachment_243552" align="alignnone" width="900"] Berfoto bareng di Disneyland Paris adalah sebuah kompleks hiburan bertema Disney yang terletak di Marne-la-Vallée, Paris, sekitar 30 km di timur dari pusat kota.
Suamiku lucu kalau setiap negara yg kita datangi Disneyland atau Universal Studionya pasti kita harus masuk, padahal di dalam hanya foto-foto doang dan naik kereta-keretaan saja Karena saya takut naik yang buat adrenalin naik turun."ungkap Femmy sambil tertawa.(Foto Istimewa)[/caption] [caption id="attachment_243558" align="alignnone" width="900"] Sedih mendengarkan My auntie Irene Tjan Van de Velden (87) bicara di Amsterdam, Netherlands. Oma dan uncle sudah tiada, anak tidak punya, sepupu-sepupuku sudah pindah ke German, teman2 dia juga sudah banyak yang tiada, jadi dia memutuskan masuk rumah jompo dan minta saya menanda tangani 1 surat dari Oma sebelum meninggal, so sad Saya mau ajak dia stay di Indonesia, dia tidak mau", cerita Femmy. (Foto Istimewa)[/caption] [caption id="attachment_243564" align="alignnone" width="900"] Keceriaan bersama Alfons dan Femmy di saanze schans windmills, merupakan desa wisata terdapat tujuh kincir angin termasuk yang tertua di Belanda. Lingkungan yang asri dan cuaca bersahabat. Sehingga saya rasanya betah pengen tinggal di rumah oma tidak mau pulang Jakarta... Eiissst ada yang ngambek mau di ceburin ke sungai.(Foto Istimewa)[/caption] [caption id="attachment_243567" align="alignnone" width="900"] Femmy dan Alfons Berpose ala-ala Mr.& Mrs.Van De Velden dengan mengenakan baju traditional Belanda. Lokasinya terletak sekitar 30 menit dari Amsterdam di tepi danau IJsselmeer, ada desa kecil namanya Volendam. Desa nelayan ini terkenal dengan pelabuhannya yang indah, pasar ikan dan pakaian traditional Belanda.(Foto Istimewa)[/caption]
Baca Juga :