Rokok Tak Lagi Bebas. Hayo Lo!

IMG_28Okt2019042155
IMG_28Okt2019042155 (Foto : )
“Kalau teras dan dalam rumah kita sudah sama sekali tidak boleh. Awalnya ditentang khususnya bapak-bapak. Namun sekarang sudah manut. Karena asap rokok kan bahayanya tidak cuma untuk perokok tapi juga untuk perokok pasif, yaitu anggota keluarga yang lain,” kata Nobby.Dengan adanya program kampung bebas rokok, warga pun mulai mengurangi konsumsi rokok. Bahkan ada yang sama sekali berhenti merokok. “Karena ada larangan ini jumlah perokok di sini bekurang. Ada lima orang yang sudah berhenti total merokok. Dan lebih dari 50 persen warga mengurangi konsumsi rokok. Yang biasanya merokok dua bungkus sehari jadi satu bungkus saja,” terang Nobby.Berkat berbagai pencapaian,  kampung bebas rokok di daerah Cipinang Besar Selatan ini mendapat penghargaan dari Komnas Pengendalian Tembakau RI di bawah Kementerian Kesehatan, sebagai agen perubahan dalam pengendalian tembakau di Indonesia tahun 2018.
Tak hanya sebagai kampung bebas rokok, Kampung Penas Tanggul, RT 05 RW 02 juga mendapat julukan kampung warna-warni. Ini berkat Nobby dan lima orang pemuda Tanggul Penas yang studi banding kampung ke Kali Codi, Umbul Harjo, Yogyakarta.
Nobby dan kawan-kawan dapat ide untuk mengecet tembok yang ada di kampungnya dengan warna-warni. Ini untuk mengurangi kesan kumuh pada Penas Tanggul yang merupakan wilayah padat penduduk dan terletak di bantaran kali.Simon Tobing, Cipinang Besar, Jakarta Timur