Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, sukses menjuarai turnamen bulutangkis French Open 2019, nomor ganda campuran, setelah di laga final sukses menumbangkan unggulan utama, Ganda Cina, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, 22-24, 21-16, dan 21-12, di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Minggu malam (27/10).
Ini gelar kedua beruntun, di tahun 2019, setelah pekan lalu , Praveen/Melati sukses menjuarai Denmark Open 2019. Dua gelar yang seolah memutus, rentetan empat kegagalan final di tahun 2019. Yaitu empat kali runner up di India, New Zaeland, Australia, dan Japan Open 2019.
Praveen/Melati mengawali pertandingan dengan sangat baik. Unggul dalam perolehan angka, dan memegang kendali permainan. Praveen/Melati yang kokoh menjaga pertahanan, tajam menyerang, dan kaya dengan kombinasi pukulan, mampu melaju cepat di
game pertama , dengan unggul 7-3.
Namun setelah momen ini, Zheng/Huang, mampu merebut lima poin beruntun untuk berbalik unggul 8-7. Praveen/Melati balik menekan dan serangan Praveen mampu menutup interval game pertama dengan keunggulan 11-9.
Selepas interval, kedudukan kembali sama kuat di angka 12-12. Praveen/Melati kemudian melaju 14-12. Namun Zheng/Huang kembali mengejar menjadi 14-14. Selepas ini sebuah pukulan silang Zheng Siwei membawa Ganda Cina tersebut berbalik memimpin 15-14 dan kemudian menjadi 17-15 hingga melaju game point di angka 20-17.
Dalam situasi kritis, Praveen/Melati berhasil menggagalkan tiga game point dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Praveen/Melati bahkan sempat mendapatkan game point di angka 22-21, namun akhirnya kalah 22-24.
Tekanan Praveen/Melati pada Zheng/Huang terlihat berkurang di awal game kedua. Setelah memimpin 4-3, Praveen/Melati terus diserang dan berbalik tertinggal 4-8. Interval gim kedua berakhir dengan skor 11-6 untuk Zheng/Huang.
Namun selepas interval, Praveen/Melati bangkit. Praveen/Melati merebut enam poin beruntun untuk menyamakan skor menjadi 13-13. Upaya Praveen/Melati untuk berbalik unggul akhirnya berhasil di angka 16-15 setelah pukulan Melati di depan net tidak dapat diantisipasi.
Smes Praveen lalu membuat ganda campuran nomor satu Indonesia ini memperlebar selisih keunggulan menjadi dua poin, 17-15. Praveen/Melati tidak menyia-nyiakan momentum bagus dan merebut poin berikutnya dengan serangan yang diarahkan kepada Huang Yaqiong.
Praveen/Melati memimpin empat angka, 19-15 lewat flick serve Praveen. Game point didapat Praveen/Melati di angka 20-16 dan pertandingan berlanjut ke rubber game setelah netting silang Melati tidak dapat dihentikan.
Masuk ke game penentuan, Praveen/Melati sempat memimpin 2-1 sebelum akhirnya berbalik tertinggal 6-3. Praveen/Melati kembali menggebrak dan menyamakan skor menjadi 7-7.
Praveen/Melati terus melaju dan tak bisa dihentikan hingga akhirnya mereka memimpin empat angka, 11-7 di saat interval. Selepas interval, Zheng/Huang berhasil menemukan ritme permainan mereka. Zheng/Huang merebut tiga poin beruntun dan mendekat pada angka 11-10.
[caption id="attachment_242999" align="alignnone" width="900"] Pasangan Praveen/Melati menerima penghargaan di podium juara bersama Ganda Cina, yang mereka kalahkan di final. Zheng Siwei/Huang Yaqiong. (Foto : PBSI).[/caption]
Praveen/Melati tak mau melepaskan keunggulan yang telah mereka dapatkan. Praveen/Melati ganti merebut empat poin beruntun untuk memimpin lima angka, 15-10 dan berlanjut menjadi 17-11.
Skor menjadi 19-12 setelah pukulan backhand Praveen tidak bisa dikembalikan dengan baik oleh lawan. Praveen/Melati merebut match point di angka 20-12 setelah pengembalian Zheng/Huang gagal melewati net.
Praveen/Melati langsung menutup pertandingan di kesempatan pertama match point. Skor 21-12 untuk Praveen/Melati di akhir game ketiga.
“Senang kami bisa juara lagi. Kemenangan ini menambah rasa percaya diri. Kuncinya adalah harus selalu siap hadapi final. Fokus dan tak boleh lengah. Di game pertama kami, punya kesempatan menang, namu kami kalah. Tak menyerah, kami tetap fokus main, dan syukurkah akhirnya menang,” ujar Praveen sebagaimana dikutip dari Badminton Indonesia.
Melati menambahkan, semangat pantang menyerah walau tertinggal di game pertama, adalah kunci kemenangan yang lain. “Kami tidak menyerah, tetap bertarung, tidak kendor,bangkit dari ketinggalan, tidak gampang menyerah,” imbuhnya.
Baca Juga :