Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan insiden ledakan pipa minyak milik PT. Pertamina di Cimahi, disebabkan PT. KCIC (Kereta Cepat Indonesia Cina) tidak memenuhi standar operasional prosedur saat penggalian pondasi.
Pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut, disampaikan dirinya usai melakukan pertemuan dengan PT. Pertamina di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat.Ridwan Kamil menambahkan, seharusnya sesuai operasional posedur, PT. KCIC harus meminta PT. Pertamina untuk melakukan pendampingan saat penggalian pondasi, jaraknya harus sejauh 3 meter dari jalur pipa distribusi BBM.“Untuk memastikan titik pipa itu tidak terkena dampak alat-alat berat. Kedua, prosedurnya kalau menggali itu harus ada jarak 3 meter (dari pipa). Dua prosedur ini yang tidak dilaksanakan maka terjadilah musibah itu,” katanya.Ia menambahkan pihaknya akan memanggil PT. KCIC untuk meminta klarifikasi terkait insiden pipa minyak terbakar pada Selasa (22/10/2019) lalu, disamping adanya sejumlah keluhan warga. Ditegaaskan, proyek KCIC tetap berlanjut.Ditegaskan, pasokan BBM di wilayah Jawa Barat aman karena Pertamina sudah mengoperasikan jalur pipa baru untuk menggantikan jalur BBM yang terbaka.“Salurannya menggunakan jalur baru di seberang jalan. Karena untuk perbaikan pipa yang rusak, butuh waktu lama. Kalau itu dilakukan pasti pasokan terganggu,” ujarnya. Asep Barbara | Bandung, Jawa Barat
Baca Juga :