Kini Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) telah beroperasi dan mampu mengurai sampah 100 ton perhari serta ramah lingkungan. Selain itu PLTSa juga telah mampu menghasilkan tenaga listrik.
Beragam metode dan cara dilakukan untuk menanggulangi persoalan sampah yang menjadi momok terbesar bagi ibukota negara. Beberapa waktu lalu telah diresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTTSa) tenaga thermal di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Kini PLTSa telah beroperasi dan mampu mengurai sampah sebesar seratus ton perhari serta ramah lingkungan. Selain itu juga PLTSa ini juga telah mampu menghasilkan tenaga listrik.[caption id="attachment_242125" align="alignnone" width="900"] Pemprov DKI bersama BPPT sejak 2017 telah mengembangkan PLTSa (Foto: ANTV/ Maksanuddin Kurniawan)[/caption]Dibangun di tengah-tengah lahan tempat pembuangan sampah terpadu Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTASa) kerjasama BPPT dengan Pemprov DKI Jakarta seluas 110 hektar itu kini telah beroperasi dan mampu menghasilkan tenaga listrik.Dengan kapasitasTPST Bantar Gebang yang setiap harinya menampung kurang lebih 6000 ton sampah dari Ibukota Jakarta. Dengan telah berjalannya PLTSa yang mengusung konsep
waste to energy yaitu dari sampah bisa menghasilkan energi. Dengan sistem ini diharapkan dengan bercampurnya beragam sampah yang mengandung beragam bahan seperti organik, kelembaban yang tinggi, serta nilai kalori rendah, pengolahan sampah secara thermal ini akhirnya sukses berjalan.[caption id="attachment_242126" align="alignnone" width="900"]
Baca Juga :