Harapan angkatan 98 menduduki kursi menteri seperti yang pernah dilontarkan Jokowi kandas. Angkat 98 gigit jati, tak ada satupun rekan mereka yang dilantik menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju.
Posisi menteri untuk angkatan 98 disampaikan Jokowi pada halal bihalal aktivis 98, tanggal 16 Juni 2019 lalu di Jakarta. Namun, jelang pengumuman dan saat pelantikan anggota kabinet baru, aktivis 98 hanya bisa gigit jari. Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman yang juga aktivis 98 Mohammad Taufik mengaku kecewa. Dia menduga Presiden Jokowi tersandera banyak kepentingan. Selain kepentingan partai politik, juga kepeningan para pemilik modal." Saya menduga Pak Jokowi tersandera kepentingan partai, pemilik modal, konspirasi global dan mgkn konflik kepentingan di sekeliling bapak Jokowi, karena kita sadar betul sebagai anak kandung reformasi, Pak jokowi seharusnya tidak memiliki beban," tulisTaufik, Rabu (23/10/2019) melalui pesan Whatsapp.
Taufik berharap para aktivis 98 menunggu hasil kerja Kabinet maju dalam 180 hari. Jika kinerja para menteri tersebut mengecewakan rakyat,maka seharusnya Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle." Tapi kita tunggu saja hasil kerja kabinet ini dlm 180 hari ke depan. Bagaimana publik meresponsnya dan jika memang menyulitkan negeri ini, Pak jokowi segera reshuffle jangan sungkan-sungkan. Utang pak jokowi pada aktivis 98 harus dilunasi,"
Baca Juga :