Liverpool gagal mempertajam rekornya, selalu meraih kemenangan didelapan laga awal Liga Inggris, setelah laju kencangnya tertahan, di kandang Manchester United (MU), Stadion Old Trafford, Minggu malam (20/10)
.
Di laga ke-sembilan Liga Inggris, Liverpool dipaksa bermain imbang 1-1 oleh “Setan Merah”, bahkan lebih dulu tertinggal. Rekor kemenangan 17 kali beruntun, sejak menang 4-2 atas Burnley, Maret 2019, lalu akhirnya terhenti, dan gagal menyamai rekor terbanyak 18 kali milik Manchester City.
“Kami kecewa tidak bisa meraih kemenangan, Manchester United bermain seperti tembok yang kokoh, mereka menjaga lini pertahanannya sepanjang pertandingan. Jika kami bermain lebih baik, mungkin hasilnya bisa menang, tapi inilah sepakbola. Yang penting kami tidak kalah,” ujar Klopp usai pertandingan, dikutip dari soccernet.com. Hal lain yang disyukuri, Liverpool juga masih memimpin klasemen dan belum terkalahkan.
Kekecewaan juga dikontarkan Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer yang menganggap MU pantas memenangkan pertandingan. “Setan Merah” mampu membuat Liverpool tertekan dan tak leluasa mengembangkan permainan, seperti di delapan laga sebelumnya.
“Kami mampu membuat mereka, tertekan sepanjang pertandingan. Banyak peluang yang kami miliki seharusnya bisa menjadi gol. Namun bagaimanapun juga Liverpool adalah tim yang solid,” komentar Solksjaer. Hal serupa dilontarkan Marcus Rashford yang mencetak gol kemenangan MU. Rashford beranggapan timnya mulai bisa keluar dari kesulitan dan trend buruk, dalam pertandingan melawan Liverpool. “Seharusnya kami bisa menang, karena kami bisa mengendalikan pertandingan. semoga akan lebih lebih di pertandingan selanjutnya,” imbuhya.
Baca juga : Laju Liverpool Tertahan di Kandang Manchester United
Media Inggris sempat berspekulasi, jika gagal meraih kemenangan, Solskjaer dalam ancaman serius pemecatan, setelah hanya meraih kemenangan di sembilan laga awal Liga Primer. Namun perubahan yang ditampilkan Solksjaer dalam pertandingan melawan Liverpool tampaknya, membuat manajemen, akan memberik kesempatan pada Solksjaer terus memperbaharui kesalahannya di pertandingan berikutnya. MU masih bercokol di peringkat 13 klasemen sementara. Tiga pertandinga ke depan, melawan Partizan, Kamis (24/10) di Liga Eropa, serta melawat ke Norwich Minggu (27/10), dan Chelsea, Rabu (30/10) tampaknya bakal ujian selanjutnya Solksjaer, sanggupkah benar-benar membangkitkan “Nama Besar MU” lagi.
Sementara itu Jurgen Klopp tampaknya harus mengakui, meski tengah terpuruk Solksjaer adalah salah satu manajer yang sulit dikalahkannya. Sejak Solksjaer jadi manajer MU, dengan status caretaker. Ketiga pertemuan mereka selalu berakhir imbang. Dua kali pertemuan musim lalu pun, berakhir imbang 0-0.
“Kami bermain tidak form terbaik melawan MU. Kami akan segera fokus menghadapi pertandingan berikutnya,” imbuh Klopp. Setelah laga ini, Liverpool akan away ke Genk di matchday-3 Liga Champions, Kamis (24/10), kemudian menjamu Tottenham, Sabtu (27/10), dan menghadapi Arsenal di 16 besar Piala Liga, Kamis (31/10).
Hal yang sedikit menggembirakan adalah mulai kembalinya Adam Lallana, sang pencetak gol penentu di menit 85. Pemain 31 tahun yang lama dibekap cedera itu mulai menemukan kembali permainan terbaiknya. Lallana terakhir mencetak gol, Maret 2017 saat Liverpool mengalahkan Middlebrough 3-0. Sentuhan permainan, Lallana yang baru empat kali bermain musim ini, mulai muncul kembali dan jadi opsi baru di lini tengah The Reds.
Jurgen Klopp Kecewa, Kursi Solksjaer Sementara Aman
Senin, 21 Oktober 2019 - 05:21 WIB