Indonesia kembali mengukir prestasi di dunia internasional dengan terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2024. Dalam pemungutan suara, Indonesia meraih suara terbanyak.
Menjelang akhir periode jabatan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Indonesia kembali mendapat pengakuan dunia setelah terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022.Sebelumnya, Indonesia juga terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020."Bersyukur bahwa di akhir masa kerja Presiden Jokowi untuk periode pertama, kita sekali lagi dapat menyukseskan pencalonan Indonesia di Dewan HAM. Kita berhasil dengan suara terbanyak," ujar Menteri Luar Negeri Retno MarsudiDalam pemungutan suara yang digelar tertutup itu, Indonesia meraih 174 suara, disusul Jepang dengan dengan 165 suara, Korea Selatan 165 suara dan Kepulauan Marshall dengan 123 suara.Keempat negara ini akan mewakili kawasan Asia Pasifik untuk duduk di kursi Dewan HAM PBB.Retno mengatakan, kemenangan Indonesia adalah berkat kerja keras para diplomat yang telah melakukan lobi dan kampanye pencalonan Indonesia untuk Dewan HAM PBB sejak tahun lalu.
anggota Dewan HAM PBB disebut Retno sebagai amanah dan bukti kepercayaan masyarakat internasional kepada Indonesia.Indonesia pernah menjadi anggota Dewan HAM PBB sebanyak empat kali, yaitu pada periode 2006-2007; 2007-2010; 2011-2014; dan 2015-2017.Pemilihan kali ini untuk mengisi 14 kursi Dewan HAM PBB mewakili Afrika, Asia Pasifik, Eropa Timur, Amerika Latin dan Karibia, serta Eropa Barat.Dewan HAM PBB terdiri dari 47 negara anggota pada Majelis Umum PBB. Distribusi kursinya mencakup kawasan Afrika 13 kursi, Asia Pasifik 13 kursi, Amerika Latin dan Karibia 8 kursi, Eropa Barat serta negara lainnya 7 kursi dan Eropa Timur 6 kursi. Sumber: Antara
Lobi Intensif
Dalam beberapa bulan terakhir menjelang pemilihan, tim kampanye pencalonan Indonesia melakukan pertemuan sangat intensif dengan hampir semua negara anggota PBB.Pendekatan dengan seluruh anggota PBB tidak hanya dilakukan di Markas PBB di New York dan Jenewa, tetapi juga dilaksanakan oleh para duta besar RI.Bahkan dalam Sidang Umum ke-74 PBB dan Sidang ke-40 Dewan HAM PBB, pemerintah RI sedikitnya menggelar 50 pertemuan di tingkat menlu, wamenlu, dan dubes untuk memastikan suara bagi Indonesia."Hingga saat-saat terakhir, saya mendapat laporan dari Wakil Tetap RI di New York, bahwa lobi masih terus dilakukan," ujar Menlu Retno."Dan akhirnya pada hari ini, Indonesia menang dalam kompetisi ini dan ditetapkan sebagai anggota Dewan HAM PBB," ia melanjutkan.Terpilihnya Indonesia sebagaiBaca Juga :