Muhammad Akbar (19), seorang mahasiswa Universitas Taman Siswa Palembang, Sumatera Selatan, tewas saat mengikuti kegiatan pra Pendidikan Dasar (Diksar) Resimen Mahasiswa (Menwa). Pra Diksar itu diketahui berlangsung di Desa Tanjung Senai, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (17/10/2019).[caption id="attachment_239577" align="alignnone" width="622"]
![Pra Diksar itu diketahui berlangsung di Desa Tanjung Senai, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan,]()
Pra Diksar itu diketahui berlangsung di Desa Tanjung Senai, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, (Foto: ANTV/Syamsul Rizal)[/caption]Komandan Menwa Sumatera Selatan, Rano Karno mengatakan, kegiatan pra diksar itu telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir.Namun, pada Rabu (16/10/2019), Akbar mengeluhkan kram di kaki sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit di Kabupaten Ogan Ilir, untuk menjalani perawatan.Belum sempat dirawat, korban lalu meninggal hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.Rano menuturkan, rangkaian kegiatan pra diksar itu dilaksanakan oleh dua kampus yakni Universitas Muhammadiyah Palembang dan Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang."Karena Unitas hanya ada 4 peserta, jadi digabungkan. Selama pra diksar, hanya pengenalan saja, sifatnya sosial," jelas Rano.Selain itu, Rano pun membantah adanya tindak kekerasan yang dilakukan terhadap korban hingga akhirnya Akbar tewas."Kegiatan pradiksar berlangsung satu minggu. Hanya sosialisasi saja, kalau kekerasan tidak ada," ujar dia.Dokter Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang dr Indra menuturkan, hasil pemeriksaan luar mereka menemukan adanya tanda kekerasan benda tumpul di alat vital korban. "Ditemukan tanda kekerasan di alat vital. Dugaannya hal itu yang menyebabkan korban tewas," pungkasnya. Syamsul Rizal Berkat Arsad | Ogan Ilir, Sumatera Selatan
Pra Diksar itu diketahui berlangsung di Desa Tanjung Senai, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, (Foto: ANTV/Syamsul Rizal)[/caption]Komandan Menwa Sumatera Selatan, Rano Karno mengatakan, kegiatan pra diksar itu telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir.Namun, pada Rabu (16/10/2019), Akbar mengeluhkan kram di kaki sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit di Kabupaten Ogan Ilir, untuk menjalani perawatan.Belum sempat dirawat, korban lalu meninggal hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.Rano menuturkan, rangkaian kegiatan pra diksar itu dilaksanakan oleh dua kampus yakni Universitas Muhammadiyah Palembang dan Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang."Karena Unitas hanya ada 4 peserta, jadi digabungkan. Selama pra diksar, hanya pengenalan saja, sifatnya sosial," jelas Rano.Selain itu, Rano pun membantah adanya tindak kekerasan yang dilakukan terhadap korban hingga akhirnya Akbar tewas."Kegiatan pradiksar berlangsung satu minggu. Hanya sosialisasi saja, kalau kekerasan tidak ada," ujar dia.Dokter Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang dr Indra menuturkan, hasil pemeriksaan luar mereka menemukan adanya tanda kekerasan benda tumpul di alat vital korban. "Ditemukan tanda kekerasan di alat vital. Dugaannya hal itu yang menyebabkan korban tewas," pungkasnya. Syamsul Rizal Berkat Arsad | Ogan Ilir, Sumatera SelatanBaca Juga :
