Menyongsong revolusi industri 4.0 sebuah sekolah menengah kejuruan di Kudus, Jawa Tengah, mencoba mengembangkan mobil listrik. Selain sebagai salah satu bentuk pembelajaran bagi siswa, pengembangan mobil listrik ini juga untuk meminimalisir polusi udara.
Sebagai langkah menyiapkan siswa didik menghadapi era revolusi industri, salah satunya terkait keinginan pemerintah mewujudkan kendaraan bertenaga listrik yang lebih ramah lingkungan, SMK NU Ma'arif Kudus, Jawa Tengah mencoba mengembangkan mobil listrik.[caption id="attachment_238962" align="alignnone" width="900"] Siwa perakit mobil listrik (Foto: ANTV/ Galih Manunggal)[/caption]Proyek mobil listrik tersebut juga sebagai tindak lanjut amanat dari Direktorat Kementerian Pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran sekolah dengan model stem (science, technology, engineering, mathematics). Mobil listrik bernama ev-green atau kendaraan listrik berbasis hijau tersebut merupakan hasil inovasi oleh guru dan siswa SMK jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO)[caption id="attachment_238963" align="alignnone" width="900"]
Mobil Lisrik baru dibuat dengan kecepatan 60 km/Jam (Foto: ANTV/ Galih Manunggal)[/caption]Dalam membuat mobil listrik melibatkan guru dan siswa dari berbagai jurusan, mulai dari guru matematika, fisika, kimia dan teknik gambar desain, karena model stem memang melibatkan banyak pihak. Mobil listrik yang dirancang tersebut dilengkapi dengan dapur pacu motor listrik bertenaga 75 tenaga kuda,serta kapasitas mesinnya mencapai 15 kilowatt (kw) sampai 30 kw. Untuk sementara kecepatan mobil listrik yang menggunakan bodi mobil hatback
Baca Juga :