Setiap daerah sudah pasti memiliki ciri khas kain tenun dengan beragam corak yang bermuatan adat budaya setempat, begitupun di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, punya ciri yang memikat.
Bicara kain tenun di Kabupaten Muna Barat, maka kita harus tahu dulu Desa Waulai, yang menjadi pusat pengrajin kain tenun khas Muna Barat, yang terkenal dengan nama kain tenun Kamoroo.
[caption id="attachment_237865" align="aligncenter" width="1280"] Desa Waulai, yang menjadi pusat pengrajin kain tenun khas Muna Barat (Foto: ANTV/Dadang-Agus-Andre)[/caption]
Kain tenun Kamoroo mampu bersaing dengan kain tenun khasdaerah lainnya di tanah air, sehingga tak heran jika pelancong yang datang membeli kain tenun dengan khas warna cerah dan bermotif gunung itu.
MenurutĀ Waode Marsina, dari 228 KK yang ada di desa Waulai, pengrajin kain tenun, ada 2 hingga 3 orang tiap anggota keluarganya bisa menenun.
[caption id="attachment_237866" align="aligncenter" width="1032"]
Dari 228 KK, pengrajin kain tenunnya ada 2 hingga 3 orang tiap anggota keluarganya (Foto: ANTV/Dadang-Agus-Andre)[/caption]
"Keahlian bertenun kain kamaroo didapat secara turun temurun. Bahkan sejak SD, anak -anak sudah diajarkan proses bertenun," jelas Waode Marsina.
Soal Harga, Waode menyebut bahwa setiap kain tenun memiliki harga yang berbeda atau bervariasi, bergantung model dan jenis bahannya.
"Harga kain antara 400 ribu hingga 2 juta. Harga termahal karena menggunakan bahan pewarna alami," imbuh Waode Marsina.
[caption id="attachment_237867" align="aligncenter" width="1280"] Kain tenun Kamoroo mampu bersaing dengan kain tenun khasdaerah lainnya di tanah air (Foto: ANTV/Dadang-Agus-Andre)[/caption]
Rata-rata para penenun hanya menggunakan mesin tenun tradisional, sehingga bisa dimaklumi dibutuhkan waktu yang lama untuk bisa menyelesaikan satu lembar kain tenun yang cantik.
Berkembangnya Desa Waulai sebagai sentra produksi kain tenun tidak terlepas dari peran Pemkab Muna Barat, yang sudah memberikan bantuan tiga unit mesin tenun modern, meski pada akhirnya seperti mubazir, karena sebagian penenun tak bisa mengoperasikannya.
[caption id="attachment_237868" align="aligncenter" width="1280"] Mesin Tenun Modern malah tidak bisa digunakan para penenun (Foto: ANTV/Dadang-Agus-Andre)[/caption]
"Saya berharap, pemerintah kabupaten mengadakan pelatihan kepada para pengrajin tenun," pungkas Waode Wasina.
Dadang S - Agus P - Andre N | Muna Barat, Sulawesi Tenggara
Kain Tenun Khas Muna Barat yang Mampu Memikat
Sabtu, 12 Oktober 2019 - 14:12 WIB