.Sebanyak 114 atlet dari berbagai negara seperti Cina, Jepang, Korea, Mongolia, Filipina, juga Perancis dan Polandia, hadir ke Bali. (dok. IMSC)[/caption]Kejuaraan resmi dibuka oleh Deputi 4 Menteri Pemuda dan Olahraga RI Dr. ER Yuni Poerwanti didampingi oleh Pejabat Kesekjenan Kementerian Pendidikan Nasional RI serta Pemprov Bali. Menurut Ibu Yuni , memory sports ini sejalan dengan program Pemerintah dalam mendorong pengembangan sumber daya manusia Indonesia dan peningkatan prestasi, “Olahraga otak seperti ini perlu dimasifkan bersama-sama dengan dunia pendidikan.”[caption id="attachment_237702" align="alignnone" width="1280"]
Kejuaraan resmi dibuka oleh Deputi 4 Menteri Pemuda dan Olahraga RI Dr. ER Yuni Poerwanti. (dok. IMSC)[/caption]Gubernur Provinsi Bali dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Gubernur Bidang Kesra Ni Luh Made Wiratmi menyambut baik inisiatif IMSC menyelenggarakan acara ini di Bali.Menurut Presiden IMSC Yudi Lesmana, prestasi anak-anak Indonesia sangat membanggakan. Di tengah dominasi atlet Mongolia yang didukung penuh oleh pemerintahnya melalui Mongolian Intellectual Academy, Janet, Shafa, Rinaldy, Yossyifa dan atlet-atlet muda lainnya mampu bersaing dan mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. “Tingkat persaingan makin ketat, rekor-rekor terus dipertajam. Kita harus mencetak atlet-atlet baru dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan membuat kompetisi daya ingat antar sekolah secara berjenjang dari daerah, nasional sampai ke tingkat kejuaraan daya ingat dunia. Kami perlu dukungan Pemerintah, masyarakat, khususnya orang tua dan dunia usaha untuk merealisasikan hal tersebut.”Sehari sebelumnya, dalam rangkaian kejuaraan Asia ini menuju kejuaraan dunia di Cina Desember nanti, IMSC mengadakan seminar Meningkatkan Daya Ingat dan Strategi Belajar di Gedung Telkomsel di Renon, Denpasar, dengan menghadirkan pembicara-pembicara para Grandmaster Memori dan praktisi dari berbagai negara peserta.