Ini Kata Pihak Universitas Mathla'ul Anwar Soal Penusukan Wiranto

Ini Kata Universitas Mathla'ul Anwar Soal Penusukan Wiranto
Ini Kata Universitas Mathla'ul Anwar Soal Penusukan Wiranto (Foto : )
Wakil Rektor Universitas Mathla’ul Anwar Pandeglang, Banten, Ali Nurdin, mengatakan, peristiwa penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, sangat mengagetkan.
Menurut Ali Nurdin, kejadian itu hanya berselang beberapa menit, setelah  mantan Panglima ABRI itu meninggalkan kampus tersebut.“Kejadiannya di Alun Alun Menes, sekitar 6 kilometer dari kampus. Jadi penyerangan itu tidak di lingkungan kampus. Tapi di luar ketika Pak Wiranto turun dari mobil di Alun Alun Menes dan akan naik helikopter untuk balik ke Jakarta,” kata Ali Nurdin, Kamis (10/10/2019).Letak Alun-Alun Menes, kata Ali Nurdin, berada di Kecamatan Menes, sedangkan Kampus Universitas Mathla’ul Anwar berada di Kecamatan Saketi, Pandeglang dan waktu tempuh perjalanan dari kampus sekitar 10 sampai 15 menit.[caption id="attachment_237186" align="aligncenter" width="900"] Kampus Universitas Mathla ul Anwar, Banten Kampus Universitas Mathla'ul Anwar, Banten (Foto: Istimewa)[/caption]Wiranto, kata Ali Nurdin, bertandang ke kampusnya untuk sebuah acara peresmian gedung perkuliahan baru dan diundangnya Wiranto karena masih tercatat sebagai Ketua Dewan Penasihat Pengurus Besar Mathala’ul Anwar periode 2015-2020.Menurut Ali, acara peresmian gedung tersebut dihadiri sekitar 1.000 orang dan dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat antara lain Kapolda Banten, Inspektur Jenderal Tomsi Tohir, Bupati Pandeglang Ima Narulita dan Kapolres Pandeglang, Ajun Komisaris Besar Indra Lustrianto Amstono.“Ketika melepas Pak Wiranto dari lingkungan kampus kami lega karena ada Pak Kapolda dan Pak Kapolres,” kata Ali NurdinDitambahkan Ali, selain Wiranto, ada 2 orang yang terkena serangan, yaitu Fuad Syauqi dan Kepala Polsek Menes Komisaris Dariyanto.Dua penyerang Wiranto sudah diringkus oleh aparat Polres Pandeglang yakni Syahril Alamsyah dan Fitri Andriana.Pelaku Syahril tercatat sebagai warga Tanjung Mulia Hilir, Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, sedangkan Fitri tercatat beralamat di Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.