Kematian adalah kenyataan yang harus dihadapi dan dialami semua manusia di jagat raya. Takdir yang paling pasti. Jangan menyesal kalau kita sudah ditangani KPK. Ini bukan Komisi Pemberantasan Korupsi loh …
Ada satu kelompok yang paling ditakuti banyak orang. Anggotanya ada yang masih muda, ada pula yang telah uzur. Mereka bekerja diantara orang-orang mati. Diantara mayat-mayat. Mayat baru maupun mayat lama. Bayaran kelompok ini tak seberapa.
Mereka bukan Malaikat. Bukan pula Iblis, Setan, Jin dan anggota klan dedemit lainnya. Namun, kelompok inilah kelompok paling penting dalam akhir kehidupan kita manusia. Kelompok inilah yang memastikan peristirahatan terakhir yang akan kita tempati. Bolehlah kita sebut agen properti akhirat. Mereka adalah KPK … Kelompok Penggali Kubur!
[caption id="attachment_236854" align="alignnone" width="900"]
Kelompok Penggali Kubur dari Desa Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah.[/caption]
Jika kita sudah berhadapan dengan kelompok ini. Tak ada lagi derajat, pangkat dan harta yang bisa menjadi dana bantuan operasional kecuali amal dan ibadah kita. Tentunya amal dan ibadah yang masuk dalam kriteria illahiah.
Awal Mula Mati
Darimana sih awal mula mati? Begini cerita singkatnya, di Taman Eden, Tuhan mengatakan kepada Adam ...
Buah dari setiap pohon di taman ini boleh kamu makan sepuasnya. Tapi buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat tidak boleh kamu makan, karena pada hari kamu memakannya, kamu pasti akan mati. (Kejadian 2:16)Tuhan memberi pilihan bebas bagi manusia. Manusia dicipta sebagai makhluk moral. Manusia diberi kemampuan untuk memilih secara bebas. Bebas untuk mengasihi dan menaati Sang Pencipta, atau untuk tidak menaati dan memberontak kepada kehendak-Nya. Apa yang terjadi? Siti Hawa dan Nabi Adam memakan buah terlarang itu. Mereka akhirnya terikat takdir mati. Mereka memilihnya demikian. Jangan persalahkan Iblis! Mati Oke, mati itu apa sih? Secara medis indikasi mati terus mengalami perubahan indikatif. Awalnya, berhentinya jantung dianggap indikasi kematian manusia. Namun kini telah berubah. Matinya batang otak (brain stem). Batang otak adalah semacam tangkai pada otak. Batang otak ini berhubungan dengan jaringan syaraf di leher. Batang otak adalah sirkuit yang menghubungkan otak dengan seluruh anggota tubuh dan dunia luar. Berfungsi membawa stimulus penginderaan kepada otak. Otak kemudian membagikan seluruh respons kepada tubuh untuk melaksanakan pesan otak. Batang otak merupakan bagian otak yang berhenti berfungsi paling akhir. Menurut para fuqaha (ahli fikih), mereka tidak memutuskan terjadinya kematian, kecuali setelah adanya keyakinan akan datangnya kematian pada seseorang. Mereka menyebut tanda-tanda: nafas berhenti, mulut terbuka, mata terbelalak, pelipis cekung, hidung menguncup, pergelangan tangan merenggang, dan kedua telapak kaki lemas sehingga tidak dapat ditekuk ke atas.
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. (QS. Az Zumar: 42)Kemana Kita Mati? Benarkah mati adalah akhir segalanya? Entahlah! Sayangnya rekan kita yang sudah mati tidak pernah kembali. Tidak pernah mengirim kabar. Tidak pula mengirim pesan WA mengenai apa yang terjadi di sana. Sliweran teori tentang kemana kita setelah mati amatlah buanyaaak … Teori paling asyik adalah begini … Saat kita manusia hidup di dunia ini, bergeraklah. Menjadi guna bagi diri sendiri maupun orang lain. Gunakan akal budi untuk menciptakan harmoni kehidupan sosial. Pahami bahwa seluruh isi semesta adalah ciptaan Tuhan. Semua dari Tuhan. Semua kembali kepada Tuhan. Urusan manusia dengan Tuhan adalah bersifat pribadi dan rahasia. Cobalah nikmati tembang What a Wonderful World karya Bob Thiele (George Douglas) dan George David Weiss. Mau pilih Louis Armstrong yang nyanyi, monggo. Mau pilih yang versi Playing for Change juga silakan. Sssttt … jangan lupa mati!
Jika kematian telah menghampiri kalian, maka pejamkanlah penglihatan kalian, sebab penglihatan akan mengikuti ruh (yang sedang dicabut)… (HR. Ahmad, dari Syadad bin Aus RA)
Baca Juga :