Diundur, Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Jokowi-Ma'ruf Digelar Sore Hari

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin (kiri) sebelum memimpin
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin (kiri) sebelum memimpin (Foto : )
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa pelantikan Presiden pada Minggu (20/10/2019) yang diundur menjadi sore hari belum diputuskan dan baru sekedar wacana. Rencananya DPR akan memanggil Sekretariat Negara, untuk ikut rapat pimpinan DPR dan MPR terkait pengunduran pelantikan Presiden yang biasanya dilaksanakan pada pagi hari, menjadi sore hari.“Ini baru akan mengundang Setneg untuk masuk rapat pimpinan untuk bisa menyampaikan dan menjelaskan rencana pelantikan sore hari. Kita tunggu dulu apa dasarnya, kenapa…?,” ucap Puan.Puan juga menambahkan, DPR juga akan minta masukan dari MPR. Karena pelantikan presiden biasa dilakukan pagi hari diubah menjadi sore hari.“Ya itulah, saya kan harus minta masukan dulu. Ada kemungkinan yang biasanya dilantik pagi hari menjadi sore hari. Karena untuk menghormati agama yang ingin ibadah pagi hari,” tambah PuanMeski baru wacana, Puan pastikan bahwa DPR siap melaksanakan pelantikan presiden pada sore hari.“Saya bisa memastikan DPR harus siap melaksanakan pelantikan sore hari, 20 Oktober nanti,” imbuhnya.Seperti diketahui mundurnya jam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-Ma'ruf Amin diusulkan MPR dan disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Yang awalnya jam 10.00, diundur menjadi jam 16.00 WIB.
Nugroho Dendy I Jakarta