Pihak kepolisian bentuk tim untuk menangani kasus aktivis lingkungan, Golfrid Siregar, yang diduga meninggal akibat dianiaya. Petugas saat ini sedang melakukan penelusuran terhadap warga yang mengantar korban ke rumah sakit dan rekanan yang bertemu dengan korban di malam sebelum korban ditemukan tewas.
Polisi sudah memiliki video rekaman kamera cctv milik Rumah Sakit Umum Mitra Sejati, JalanAH Nasution, Medan, Sumatera Utara, saat aktivis Golfrid Siregar, diboyong ke rumah sakit. Golfrid dibawa dengan menggunakan becak bermotor oleh tiga pria, dua diantaranya penarik becak dan warga masyarakat, sedangkan sepeda motor korban dibawa oleh orang lain.[caption id="attachment_236591" align="alignnone" width="900"] ![tewasnya aktifis lingkungan sumut 3]()
Sepeda motor dan celana korban (Foto: ANTV/ Joko Irawan)[/caption]Dari rekaman cctv pada Kamis pekan lalu sekitar pukul 01.00 WIB, terlihat warga yang mengantar korban langsung pergi tanpa diminta identitasnya oleh petugas keamanan rumah sakit. Hal ini sangat disayangkan oleh pihak kepolisian sebab tidak ada data yang diambil pihak rumah sakit.Setelah empat hari menjalani operasi dan dirawat di rumah sakit, pada hari Minggu (6/10) Golfrid Siregar yang merupakan tim advokasi Walhi Sumatera Utara tersebut dinyatakan meninggal dunia.Menurut Kasubdit Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, pihak kepolisian sudah mengajukan outopsi dan memintai keterangan dari pihak rumah sakit.“Saat ini petugas sedang menelusuri perjalanan Golfrid saat bertemu teman-temannya di jalan Bajak satu, Medan dan kemudian usai dari situ kemana korban perginya, “ ujar Kasubdit Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan.Pihak kepolisian telah membentuk tim gabungan dari Polsek Delitua, Polrestabes Medan dan Polda Sumut untuk mengungkap penyebab meninggalnya aktivis Walhi Sumut tersebut. Petugas sedang menelusuri identitas warga yang membawa korban dengan menggunakan becak bermotor.Diketahui sebelumnya, Golfrid Siregar ditemukan warga dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan luka dibagian kepala di ruas Jalan Jamin Ginting, Medan. Golfrid dibawa warga ke Rumah Sakit Umum Mitra Sejati, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.Joko Irawan | Medan, Sumatera Utara
Sepeda motor dan celana korban (Foto: ANTV/ Joko Irawan)[/caption]Dari rekaman cctv pada Kamis pekan lalu sekitar pukul 01.00 WIB, terlihat warga yang mengantar korban langsung pergi tanpa diminta identitasnya oleh petugas keamanan rumah sakit. Hal ini sangat disayangkan oleh pihak kepolisian sebab tidak ada data yang diambil pihak rumah sakit.Setelah empat hari menjalani operasi dan dirawat di rumah sakit, pada hari Minggu (6/10) Golfrid Siregar yang merupakan tim advokasi Walhi Sumatera Utara tersebut dinyatakan meninggal dunia.Menurut Kasubdit Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, pihak kepolisian sudah mengajukan outopsi dan memintai keterangan dari pihak rumah sakit.“Saat ini petugas sedang menelusuri perjalanan Golfrid saat bertemu teman-temannya di jalan Bajak satu, Medan dan kemudian usai dari situ kemana korban perginya, “ ujar Kasubdit Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan.Pihak kepolisian telah membentuk tim gabungan dari Polsek Delitua, Polrestabes Medan dan Polda Sumut untuk mengungkap penyebab meninggalnya aktivis Walhi Sumut tersebut. Petugas sedang menelusuri identitas warga yang membawa korban dengan menggunakan becak bermotor.Diketahui sebelumnya, Golfrid Siregar ditemukan warga dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan luka dibagian kepala di ruas Jalan Jamin Ginting, Medan. Golfrid dibawa warga ke Rumah Sakit Umum Mitra Sejati, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.Joko Irawan | Medan, Sumatera UtaraBaca Juga :
