Hari ini, Kamis (3/10/2019), jajaran menteri Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Nyaris seluruh menteri dan kepala lembaga negara yang tergabung dalam Kabinet Kerja hadir, seperti, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Kemudian, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menkopolhukam Wiranto, Menkeu Sri Mulyani, hingga Menlu Retno Marsudi.
Para Plt menteri pun terlihat hadir, seperti Mendagri Tjahjo Kumolo yang juga Plt Menkumham, Menaker Hanif Dhakiri yang juga Plt Menpora, dan Menko Perekonomian Darmin Nasution yang juga Plt Menteri PMK.
Presiden Jokowi memimpin rapat kabinet tersebut bersama Wapres Jusuf Kalla (JK) yang baru saja pulang dari kunjungan kerja di Jawa Timur.
Jokowi tampak memakai kemeja lengan panjang berwarna putih. Sementara, JK mengenakan kemeja batik.
Sedangkan, mayoritas menteri memakai kemeja batik dengan ragam yang berbeda-beda. Rapat membahas Evaluasi Pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan Persiapan Implementasi APBN Tahun 2020.
Momen itu menjadi rapat kabinet paripurna terakhir di masa pemerintahan Jokowi-JK dan di awal sambutannya, Jokowi mengucapkan rasa terima kasihnya bagi para pembantunya tersebut karena sudah bekerja selama hampir 5 tahun.
"Sebelum saya mempersilakan menteri Bappenas dan Keuangan, saya ingin mengucapkan terima kasih pada semua menteri, kepala lembaga atas kerja keras selama 5 tahun ini dalam membantu saya dan Bapak JK dalam menjalankan visi dan program-program kita bersama," kata Jokowi.
Jokowi lantas mengenang awal pembentukan kabinet. Saat itu, dia sengaja tak menyertakan visi dari para menteri karena harus mengikuti visi yang sejalan dengan presiden dan wapres. Sehingga, bisa terkoordinasi dengan baik.
"Saya ingat bahwa di awal pembentukan Kabinet Kerja, saya menyampaikan bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi misi presiden wapres agar semuanya kita betul-betul berada dalam satu visi, satu tujuan, dan satu jalur," terangnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan.
"Kita lihat dalam lima tahun ini telah banyak yang kita kerjakan dengan berbagai keterbatasan-keterbatasan yang ada. Dan juga masih banyak pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum bisa kita selesaikan," jelasnya.
Jokowi juga mengungkapkan banyak pencapaian yang sudah dilakukannya bersama para menteri lima tahun belakangan. Seperti pembangunan pondasi untuk kemajuan bangsa secara menyeluruh.
Hal itu mencakup perencanaan APBN untuk pembangunan hingga fokus pembangunan di berbagai wilayah di Indonesia. Tak sekadar pembangunan di Jawa.
"Kita telah menyusun sebuah pondasi bagi arah pembangunan nasional agar lebih tangguh, lebih produktif, lebih merata, dan kita juga telah reformasi di bidang fiskal sehingga APBN kita menjadi semakin sehat dan semakin mandiri. Kita juga telah meletakkan pondasi bagi pembangunan Indonesia sentris, bukan Jawa sentris dalam melakukan percepatan di bidang infrastruktur," imbuhnya.
Jokowi akan dilantik sebagai Presiden periode 2019-2024 pada tanggal 20 Oktober mendatang. Jokowi pun akan kembali menyusun kabinet yang akan membantunya selama lima tahun ke depan
Momen 5 tahun memimpin, juga diunggah Presiden Jokowi di akun instgramnya @jokowi dengan judul:
Lima tahun sudah pemerintahan yang saya pimpin ini bekerja untuk bangsa. Siang ini, saya memimpin sidang kabinet paripurna yang terakhir di periode 2014-2019.Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua menteri, semua kepala lembaga, atas kerja kerasnya selama lima tahun ini membantu saya dan Bapak Jusuf Kalla menjalankan visi dan program-program prioritas kita bersama.Di awal pembentukan Kabinet Kerja saya menyampaikan bahwa tidak ada visi-misi menteri, yang ada hanyalah visi-misi presiden dan wakil presiden agar kita berada dalam satu visi, satu tujuan, dan satu jalur. Alhamdulillah, dalam lima tahun ini telah banyak yang kita kerjakan dengan berbagai keterbatasan, meski masih banyak juga pekerjaan rumah yang belum bisa kita selesaikan.Lima tahun ini kita menyusun fondasi bagi arah pembangunan nasional agar lebih tangguh, produktif, merata, Indonesiasentris -- bukan Jawasentris. Kita melakukan reformasi di bidang fiskal sehingga APBN semakin sehat dan semakin mandiri.Kita telah memulai reformasi struktural, dan akan dilanjutkan dalam lima tahun ke depan secara besar-besaran demi meningkatkan daya saing, memangkas banyak prosedur berbelit-belit seperti saat ini, juga reformasi program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Dan lain-lain.Selanjutnya, tahun 2020 merupakan tahun pertama periode pembangunan RPJMN 2020-2024 yang kita fokuskan pada pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran tanpa meninggalkan pembangunan infrastruktur yang telah kita mulai lima tahun lalu. Terima kasih.
https://www.instagram.com/p/B3JtOpyhAsi/?utm_source=ig_web_copy_link
Baca Juga :