Bocah 6 Tahun di Kukar Tewas Di Tangan Pasangan Lesby Tantenya

BOCAH TEWAS
BOCAH TEWAS (Foto : )
Seorang bocah berusia enam tahun di Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, tewas setelah dianiaya oleh pasangan lesbian, yang tak lain adalah pacar tante korban. Korban kerap dianiaya karena dianggap nakal oleh pelaku dan mengancam tante korban akan dibunuh, jika melaporkan ke polisi.Nasib tragis yang dialami PT, bocah laki-laki enam tahun yang menjadi korban penganiayaan oleh pacar tantenya yang merupakan pasangan lesbian, yang sudah terbujur kaku, di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Syahrani Samarinda.Korban yang didampingi orangtua kandungnya hanya bisa pasrah dan menangisi nasib anaknya yang tragis dan sebelumnya mendapat perawatan intensif di ruang
ICCU rumah sakit tersebut, selama tiga hari sebelum korban menghembuskan nafas terakhir.“Pihak rumah sakit melalui humasnya menuturkan bahwa pihaknya sudah berusaha maksimal menangani korban yang tiba di rumah sakit sudah kondisi kritis dengan penanganan secara komprehensif dan kondisinya terus menurun,” ujar Humas RSUD AWS Samarinda, dr. Arysia Andhina.Sementara pelaku kekerasan sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polsek Sanga-Sanga, setelah dilakukan penyidikan dan pemeriksaan saksi yang tak lain adalah tante korban berinisial MS (17).Tersangka Susanti tinggal bersama korban PT dan saksi MD sudah lebih dari setahun di jalan Simpang Tani RT 01, Kelurahan Jawa, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.Didadapan polisi tersangka kerap menganiaya korban karena korban nakal dan sering mengolok pelaku, sehingga pelaku memukul korban tidak hanya menggunakan tangan kosong namun menggunakan ikat pinggang, dan pelaku juga melempar korban ke sungai yang pelaku tahu persis bahwa korban takut dengan air.Di rumah tersangka polisi pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, sehingga pelaku dapat dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 tahun 2014 pasal 80 ayat 3 dengan ancaman hukuman di atas 10 tahun penjara. Asho Andi Marmin | Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur