Yoris Sahara atlet Batik Air Racing Team mengikuti kejuaraan dunia Trophy of Nations Enduro World Series (EWS) 2019 yang berlangsung di Finale Ligure, Italia pada tanggal 28-29 September 2019 lalu.Yoris Sahara, salah satu atlet binaan Batik Air Racing Team yang berlaga di nomor Rider Trophy Individual, Men, pada kejuaraan Trophy of Nations - Enduro World Series (EWS) 2019, berhasil meraih di posisi ke-55 untuk Kategori Men dari 108 yang melakukan start dan empat yang DNF (Do Not Finish). Yoris yang mendapat nomor punggung #101-339 melakukan start pada pukul 07.52 waktu setempat.Untuk kejuaraan Trophy of Nations EWS 2019 terdapat lima etape atau disebut SS. Yoris berhasil menyelesaikan SS5 dengan waktu 38 menit 0:38:39.63. dengan gap 0:06:04.81 dengan waktu posisi pertama yaitu diraih oleh Raimondi Matteo dari Italy dengan catatan waktu nya 0:32:34.82.Di kejuaraan EWS 2019 sendiri selain Indonesia, wakil dari Asia hanya ada tiga negara saja, dua lainnya adalah Jepang dan Korea. Kedua Negara tersebut telah beberapa kali Di Kejuaraan Trophy of Nations EWS ini memang harus banyak membutuhkan skill dan tenaga super kuat dan hanya racer profesional saja yang mampu.Pada kejuaraan Trophy of Nations EWS 2019 ini, sebanyak 21 Negara yang ikut serta, seluruhnya memang mengirimkan atlet pro terbaiknya. Diantara atlet-atlet MTB top dunia yang berpartisipasi antara lain Clementz, J Barel, Buchanan, Richi Rude, Kelly , Shawn, Sam Hill, Calaghan dan beberapa atlet legenda lainnya.Baru pertama kali ikut serta, Yoris merasa bangga dapat mewakili di kejuaraan dunia ini. Ia berbagi cerita seputar perjuangannya.“Di Trophy of Nation EWS ini, saya benar-benar merasakan race yang paling berat yang pernah saya alami. Hanya dua hari waktu latihan dan mempelajari karakter trak, sebetulnya kurang untuk saya dan pada saat Race Sebenarnya saya sudah tidak kuat dan beberapa kali harus minta bantuan untuk diberikan alat peredam nyeri otot, namun saya coba push my limit, dan dalam hati saya berkata bahwa saya harus mencapai finish apa pun catatan waktunya, karena medan di Finale Ligure itu sangat ekstrim dengan bukit berbatuan dan harus penyesuaian kondisi cuaca yang cukup panas pada saat race. Alhamdulillah, meskipun sempat putus asa, akhirnya saya mampu mencapai garis finish, yang ternyata hasilnya cukup manjadi awal bagi saya,” ujar Yoris.Ical Hardiyana selaku Manager Lapangan, yang menemani Yoris selama mengikuti kejuaraan membenarkan bahwa medan dan peserta yang merupakan atlet kelas dunia menjadi tantangan terberat Yoris, ditambah waktu penyesuaian dengan medan yang dirasa belum terlalu lama.“Saya bangga, Yoris sudah berusaha sekuat tenaga untuk tidak patah semangat atau pantang mundur karena medan yang berat. Trophy of Nation EWS ini kita harus Start dan finish sebanyak 5 SS dan bisa di bayangkan ada 5 bukit dengan ketinggian yang cukup curam dan jarak yang cukup jauh, sekitar 6-7 KM, sehingga sangat menguras tenaga. Dan itulah yang sempat dialami Yoris”, terang Ical.Peringkat 55 di EWS ditanggapi positif oleh Pembina Batik Air Racing Team (BART), Capt. Putut Daniel. “Untuk kejuaraan dunia yang baru diikuti pertama kali oleh atlet kami, ini merupakan hasil yang sangat menggembirakan. Tentunya kami sadari bahwa untuk kedepannya, kami harus mempersiapkan atlet kami dengan latihan yang lebih baik dengan stardard enduro, dengan fokus pada latihan core sehingga siap tenaga untuk menghadapi tantangan dengan medan tanjakan yang berat," katanya.Sebagai informasi, kejuaraan EWS 2019 merupakan event bergengsi skala internasional yang telah dimulai sejak tahun 2013 dan menjadi kalendar tahunan, yang menghadirkan trek berkeliling di jalur terbaik di dunia di lebih dari 8 lokasi dan puncaknya pada kejuaraan World Series Champion.Untuk berkompetisi di kejuaraan EWS, pembalap harus terlebih dahulu melakukan pra-kualifikasi dengna mencetak Poin Peringkat Global. Pembalap dapat memulai dari kualifikasi lokal dan terus menguji levelnya dan berkembang sebagai pembalap, sebelum mengikuti tantangan di sebuah event EWS. Bekerja dengan tim, menyusun strategi, mengatur kecepatan satu sama lain dan berbagi pengalaman dalam mengikuti ajang EWS. Di akhir musim, pembalap amatir dan pro dapat bersaing dalam tim di Trophy of Nations, festival sejati olahraga MTB Enduro.
Baca Juga :