Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, di Sukoharjo, Jawa Tengah,memperkenalkan penggunaan teknologi canggih drone untuk tabur pupuk dan benih padi di sawah. Inovasi teknologi canggih ini digunakan untuk uji coba demonstrasi teknologi mekanisasi pertanian di era revolusi industri 4.0.
Drone penebar benih ini merupakan salah satu dari demonstrasi teknologi pertanian era revolusi 4.0 yang diperkenalkan langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di Pemantang Sawah di Dusun Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo.[caption id="attachment_234017" align="alignnone" width="900"] Para petani saksikan cara menggunakan drone penabur benih dan pupuk(Foto: ANTV/ Effendi Rois)[/caption]Pengenalan teknologi pertanian ini merupakan bagaian dari transformasi teknologi sebagai modernisasi pertanian sekaligus juga sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Target utama penggunaan teknologi pertanian adalah produksi dan produktivitas hasil pertanian. Semuanya dikemas dalam bentuk mekanisasi 4.0, untuk menjawab tantangan revolusi industri 4.0 disegala bidang.“Dulu petani kotor, petani miskin, petani panen pake sabit hingga 20 hari, namun dengan alsintan/ semua berubah, karena bertani dapat dilakukan dengan praktis, efektif dan efesien. Waktu panen yang normal 20 jam bisa dipangkas 3 jam, “ ujar Amran.Dalam pengembangan teknologi drone, Kementerian Pertanian telah menyiapkan drone penebar benih padi, drone penebar pupuk prill dan drone sprayer untuk aplikasi pestisida. Selain drone juga robot tanam padi, autonomous tractor dan mesin panen plus olah tanah yang terintegrasi. Keenam alat dan mesin pertanian (alsintan) tersebut diciptakan sebagai solusi petani dalam melakukan usaha tani modern.Dengan teknologi yang sudah digunakannya, hasilnya cukup memuaskan, produksifitas hasil panen seperti beras melimpah. Hal tersebut menuntun Indonesia menjadi negara swasembada dan akan berdaulat dalam pangan.Dengan revolusi teknologi pengolahan pertanian akan mampu menyasar kaum melenial untuk mau terjun di dunia pertanian. Sejak tahun 2015 – 2019, Kementerian Pertanian sudah menyalurkan 400 ribu unit alsintan kepada petani di Indonesia. Nilai alistan tersebut mencapai 1,9 triliun.Effendy Rois | Solo, Jawa Tengah
Baca Juga :