Rumah Sakit Bhakti Mulia, Jakarta, memperbolehkan pulang
81 pelajar yang menjadi korban kerusuhan di Slipi, Jakarta Barat, kemarin. Manajer Medis Rumah Sakit Bakti Mulya dr Sally Budiany menyatakan seluruh pelajar yang sudah diperbolehkan pulang, sebelumnya, mayoritas mengeluh perih pada bagian mata akibat terkena asap gas air mata. Lalu sebagian lagi mengeluh sesak nafas.“Untuk kondisi (pelajar) yang ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) RS. Bhakti Mulia, selain karena gas air mata, kemudian karena ada sedikit kayak luka robek, mungkin karena lemparan batu ya,” ujar dr. Sally saat ditemui di Rumah Sakit Bakti Mulya, Kamis (21/9/2019).Pihak Rumah Sakit Bhakti Mulia melakukan penanganan khusus dengan observasi terhadap seorang pelajar yang memiliki riwayat penyakit asma, menghirup asap gas air mata.“Kurang lebih ada 81 korban, dirawat (inap) tidak tapi diobservasi. Mayoritas ringan karena cuman terpapar gas air mata, kita bersihkan dulu, kita irigasi dulu, kemudian kita observasi. Kalau kondisi anaknya sudah membaik, pulang, seperti itu,” tuturnya.[caption id="attachment_232804" align="alignnone" width="300"]
Daftar nama pelajar yang mendapat pertolongan medis RS. Bhakti Mulia Jakarta. (Foto: ANTV/Suhirman).[/caption]“Ada anak SMA, dia memiliki riwayat asma tapi terhirup gas air mata dan itu kita tangani dulu di sini. Kita menyarankan rawat inap, tapi dari pendemo (pasien) tidak mau, ya sudah,” pungkas dr. Sally.Ke-81 pelajar tersebut menjadi korban kerusuhan di Slipi, Jakarta Barat, saat ikut demo pelajar menolak sejumlah Rancangan Undang-Undang yang dianggap kontroversial di Gedung DPR RI, kemarin, Rabu (25/9/2019). Suhirman | Jakarta
Baca Juga :