Sejumlah bangunan perkantoran, rumah, kampus dan jembatan serta jalan pelabuhan di Ambon, Maluku, rusak akibat gempa 6,8 Skala Richter (SR) yang terjadi di Ambon, pagi tadi.
Plafon dan genteng di sejumlah bangunan Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, berjatuhan akibat diguncang gempa Ambon berkekuatan 6,8 Skala Richter, Kamis (26/9/2019). Puing-puing reruntuhan genteng berserakan di sekitar bangunan.
[caption id="attachment_232754" align="alignnone" width="225"] Kondisi Fakultas Kehutanan Universitas Pattimura, Ambon. (Foto: BNPB).[/caption]
Kerusakan juga terjadi pada bangunan Kantor Ketahanan Pangan Provinsi Maluku. Bagian plafonnya berjatuhan.
Selain itu, dua rumah warga di Desa Toisapu Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, mengalami rusak berat. Dinding rumah dari batako, rontok berjatuhan.
[caption id="attachment_232755" align="alignnone" width="225"]
Kondisi Gedung Fakultas Kehutanan Universitas Pattimura, Ambon (Foto: BNPB).[/caption]
Gempa juga mengakibatkan keretakan pada permukaan Jembatan Merah dan jalan Pelabuhan Liang, Ambon. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, masih terus melakukan pendataan.
[caption id="attachment_232757" align="alignnone" width="225"] Keretakan permukaan jalan di Jembatan Merah, Ambon. (Foto: BNPB).[/caption]
Sebelumnya, Ambon digoyang gempa 2 kali dengan kekuatan 6,8 Skala Richter dan 6,5 Skala Richter pada Kamis (26/9/2019) pukulĀ 06.46 WIB dan pukul 07.39 WIB.
Pusat gempa berada 40 kilometer Timur Laut Ambon dan pada kedalaman 10 kilometer. BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami karena pusat gempa berada di daratan.
[caption id="attachment_232758" align="alignnone" width="300"] Warga mengevakuasi mandiri ke ke Gunung Nona, Ambon. (Foto: BNPB).[/caption]
Warga Ambon dibuatnya berhamburan keluar dari bangunan rumah, sekolah, perkantoran. Warga panik dan melakukan evakuasi mandiri ke dataran yang lebih tinggi ke Gunung Nona, Ambon, karena merasa khawatir tsunami seperti terjadi di Poso, beberapa waktu lalu.
Baca Juga :