Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta KPK tidak menangkap anak buahnya yang mengakui korupsi. Pengakuan itu diperlukan untuk perbaikan, agar mencapai pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Surakarta, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta anak buahnya jangan ditangkap jika sudah mengaku korupsi.Pernyataan tersebut disampaikan langsung di hadapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata dan disaksikan ratusan aparatur sipil negara (ASN) dari seluruh Indonesia."Siapa yang mencuri atau ngutil dengan merekayasa pengadaan barang dan jasa, ngaku saja. Tapi saya minta kepada Pak Alex pimpinan KPK untuk tidak menangkap ya, demi perbaikan,” kata Ganjar.Menurut Ganjar, korupsi yang sering terjadi di daerah, adalah berupa pengadaan barang dan jasa, jual beli jabatan, dan perizinan yang berbelit.Pengadaan barang dan jasa, Ganjar meminta kpk agar memberikan solusi, supaya mudah mengendus korupsi jenis ini. Dalam hal jual beli jabatan, kepala daerah merasa tidak cukup dengan gaji yang diterimanya.Untuk mengantisipasi persoalan akut ini, Ganjar meminta agar gaji ASN daerah disamakan dengan gaji Kementerian Keuangan ataupun pegawai KPK. Anggaran itu tidak perlu menggunakan APBN, cukup menggunakan APBD, agar tidak mengganggu anggaran nasional. Kepala daerah juga tidak perlu digaji, tapi dengan uang kehormatan. Hartono I Surakarta, Jawa Tengah
Ganjar Minta KPK Tak Menangkap Anak Buahnya yang Mengaku Korupsi
Kamis, 26 September 2019 - 09:40 WIB