Kakek Dikubur Hidup-Hidup Lima Hari Kuburan Dibongkar Masih Hidup

supeni3
supeni3 (Foto : )
Kakek dikubur hidup-hidup lima hari kuburan dibongkar masih hidup. Usai diangkat dari kuburan diperiksa tim medis dan dinyatakan sehat.
Aksi nekat yang dilakukan Supani, 63 tahun, warga Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah Menggegerkan Warga Pati lantaran melakukan topo pendem atau bertapa dengan cara dikubur hidup-hidup.Pada Jumat (21/9/2019) genap lima hari Supani melakukan topo pendem sesuai yang direncanakan. Pada pukul 17.00 wib, makam tempat supani melakukan topo pendem dibongkar.Pihak keluarga membongkar makam pertapaan menggunakan cangkul dibantu warga sekitar. Setelah kelihatan papan penutup liang pertapaan, pipa paralon yang semula digunakan untuk komunikasi juga disingkirkan.Secara perlahan keluarga membuka papan penutup peti mayat hingga Mbah Pani kelihatan. Posisi Mbah Pani pada saat berada di dalam tanah masih terbungkus kain kafan.[caption id="attachment_231437" align="alignnone" width="1057"] Kakek dikubur hidup-hidup lima hari kuburan dibongkar masih hidup Kakek dikubur hidup-hidup lima hari kuburan dibongkar masih hidup. (Abdul Rohim/ANTV)[/caption]Wajah Mbah Pani nampak pucat dan tubuhnya gemetar. Keluarga kemudian turun ke liang makam pertapaan untuk memberikan makan dan minum. Selain itu pihak keluarga juga memandikan Mbah Pani dengan air bunga selama beberapa kali, posisi masih berada di liang pertapaan.Setelah selesai dimandikan, secara perlahan Mbah Pani diselimuti menggunakan sarung, kain kafan yang berada di tubuhnya pun perlahan dibuka. Mbah Pani mulai berdiri dan bersiap untuk keluar dari makam pertapaan. Dibantu keluarga, Mbah Pani beranjak dan tangannya ditarik hingga benar-benar keluar dari makam pertapaan.[caption id="attachment_231440" align="alignleft" width="1051"]
Warga membantu membongkar makam tapa pendem Mbah Pani. (Abdul Rohim/ANTV)[/caption]Isak tangis haru keluarga mewarnai selesainya topo pendem Supani yang kesepuluh kalinya atau yang terakhir kalinya. Usai berpelukan dengan keluarga, Supani diberikan minum air kelapa.Setelah ke luar dari liang pertapaan kondisi kesehatan Mbah Pani pun langsung diperiksa oleh tim medis dari puskesmas Juwana. Hasil pemeriksaan tim medis, Mbah Pani dinyatakan sehat. Padahal selama lima hari melalukan ritual ini Mbah Pani sama sekali tak makan dan minum.Menurut salah seorang keluarga Supani, Joko Wiyono, dipercepatnya waktu pembongkaran tempat pertapaan Mbah Pani ini memang tidak diduga, mengingat kondisi papan penutup liang pertapaan memang sebagian sudah ada yang mulai retak.Sebelumnya pihak keluarga mendapat bisikan dari Mbah Pani jika ia ingin dibangunkan dari tapa pendem usai magrib. Namun, karena papan sudah mulai retak pembongkaran dipercepat untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.Pihak keluarga bersyukur Mbah Pani bisa menyelesaikan topo pendem untuk yang terakhir kalinya ini dengan lancar dan selamat.Usai melakukan tapa pendem Supani hanya bisa duduk lemas di kursi dan belum bisa memberikan keterangan terkait dengan tapa pendem yang dijalaninya. Dia meminta maaf belum bisa berkomentar dan hanya menyatakan jika kepalanya masih pusing.Belum diketahui pasti maksud dan tujuan Mbah Pani melakukan ritual tapa pendem ini. Diduga aksi nekat yang kesepuluh kalinya tersebut dilakukan untuk meperdalam ilmu kejawen yang dipelajarinya.Abdul Rohim | Pati, Jawa Tengah