Jutaan Data Penumpang Bocor, DPR Dorong Pemerintah Panggil Lion Air

Malindo Air
Malindo Air (Foto : )
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah serius tangani bocornya jutaan data penumpang Malindo Air, anak perusahaan Lion Air Group. Menurutnya, jutaan data WNI dapat disalahgunakan  pihak lain.
Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah, yaitu Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, serius menyikapi bocornya jutaan data penumpang Malindo Air.Dalam keterangan resminya, Bambang mendorong pemerintah segera memanggil manajemen Lion Air Group karena kebocoran data rawan disalahgunakan pihak lain."Pembocoran data pribadi tanpa persetujuan pihak yang bersangkutan tidak dapat dibenarkan dan juga tidak etis. Kasus pembocoran dan penyebarluasan data pribadi penumpang Lion Air memang perlu mendapat perhatian khusus pemerintah. (Ini) karena data pribadi puluhan juta WNI itu telah dikuasai atau disimpan pihak asing," kata Bambang, Kamis (19/9/2019)Oleh karena itu Bambang menilai pemerintah harus serius menyikapi kasus tersebut, sebagai pelaksanaan kewajiban negara melindungi semua WNI.

Perlu Regulasi

Sementara Anggota Ombudsman Alvin Lie menilai, perlu adanya sebuah regulasi untuk melindungi privasi dan data pribadi yang mengikat pemerintah dan pelaku bisnis.Menurut Alvin, kewajiban perlu ditegaskan dalam payung hukum yang cukup. Ini juga tidak membedakan apakah data-data itu disimpan di dalam atau di luar negeri. Alvin menilai, bocornya data penumpang Malindo Air menunjukkan masih lemahnya sistem perlindungan data pribadi.Sebelumnya, Malindo Air mengakui ada kebocoran data penumpang yang masif pada bulan lalu.  Anak perusahaan Grup Lion Air ini telah bekerjasama dengan konsultan independen untuk melaporkan kebocoran data penumpang guna penyelidikan lebih lanjut."Malindo Air menyadari beberapa data pribadi penumpang yang disimpan di lingkungan berbasis cloud kemungkinan telah disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggungjawab, kata Andrea Liong, Departemen Humas Komunikasi Malindo Air di Kuala Lumpur, Malaysia.Disebutkan, tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal Amazon Web Services dan GoQuo sebagai mitra e-dagang, sedang menyelidiki kejadian tersebut.
Sumber: Antara