Upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah terus dilakukan. Kini Pemda Provinsi Kalteng berupaya dengan cara membuat hujan buatan.
Nampaknya kabut asap yang semakin pekat mulai melanda di sejumlah wilayah terutama di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan sekitarnya. Melihat hal tersebut Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Tengah, kembali mengupayakan dengan sistem yang lain yaitu mendatangkan Tim Modifikasi Cuaca (TMC) untuk melakukan semai garam diatas awan untuk proses hujan buatan. Hujan buatan saat ini sangat diharapkan untuk memadamkan sejumlah titik api di tengah kemarau pajang yang melanda wilayah Kalimantan Tengah yang sudah berdampak kabut asap.Pesawat modifikasi cuaca tipe CN 295 milik angkatan udara sejak Selasa sore (17/09/2019) sudah berada di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Pesawat ini sebelumnya berada di Riau dengan melakukan hal yang sama yaitu rekayasa hujan buatan. Pesawat dengan kapasitas 2400 kilogram garam dan mampu terbang selama empat jam ini bertugas menyemai garam di atas awan Kalimantan Tengah untuk melakukan rekayasa cuaca atau membuat hujan buatan.Pesawat yang akan menaburkan zat hidroskopid ini akan terbang di ketinggian 8000 fit diatas permukaan laut dengan mencakup tiga wilayah yaitu Kabupaten Katingan, Kota Palangkaraya dan juga Kabupaten Kapuas.Tim Modifikasi Cuaca (TMC) sebelum melakukan penyemaian garam, terlebih dahulu sudah melakukan pemantauan cuaca. Jjika mendukung maka sasaran penyemaian garam di udara berada di awan kumolonimbus awan yang memiliki potensi terjadinya hujan buatan.Tim Modifikasi Cuaca pPalangkaraya sudah satu kali melakukan semai garam sebanyak 2,4 ton garam di atas awan kumolonimbus Kalimantan Tengah dan berharap semai garam tersebut bisa menjadi hujan buatam. Sementara stok garam yang siap disemai di atas bumi Kalimantan Tengah saat ini masih 1500 kilogram atau 1,5 ton, dan akan kembali tiba 10 ton garam satu hingga dua hari ke depan.Agung Supriyanto | Palangkaraya, Kalimantan Tengah
Baca Juga :