Gunung Merapi luncurkan awan panas hingga sejauh 1 kilometer lebih. Meski demikian, status gunung ini masih waspada dan warga tetap beraktivitas normal.
Awan panas guguran Gunung Merapi meluncur sejauh satu kilometer lebih ke arah hulu Kali Gendol pada Selasa (17/9/2019) pukul 06.52 WIB dengan durasi sekira 110 detik.Dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah Selo, Boyolali, Jawa Tengah, terlihat jelas luncuran awan panas gunung yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah.Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah Ahmad Sopari mengatakan, meski sering mengeluarkan awan panas dan lava pijar, status Gunung Merapi masih tetap waspada atau level 2. Warga tetap diperbolehkan beraktivitas dalam jarak radius aman.“Status Gunung Merapi sampai saat ini masih waspada. Untuk radius aman 3 kilometer dari puncak kawah. Himbauan kepada warga, radius di bawah 3 kilometer tidak ada aktivitas, harus kosong,” katanya.[caption id="attachment_230012" align="alignnone" width="300"] ![Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1 Kilometer Lebih]()
Warga lereng Gunung Merapi maish normal beraktivitas. (ANTV/Agus Saptono).[/caption]Status waspada Gunung Merapi ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak 21 Mei 2018 lalu. Status waspada atau level 2 adalah keadaan yang menandakan adanya peningkatan aktivitas gunung berapi.Pada tingkatan tersebut muncul aktivitas seismik, kejadian vulkanik dan kenaikan aktivitas di atas level normal, baik secara visual atau berdasarkan hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.
Agus Saptono | Boyolali, Jawa Tengah
Warga lereng Gunung Merapi maish normal beraktivitas. (ANTV/Agus Saptono).[/caption]Status waspada Gunung Merapi ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak 21 Mei 2018 lalu. Status waspada atau level 2 adalah keadaan yang menandakan adanya peningkatan aktivitas gunung berapi.Pada tingkatan tersebut muncul aktivitas seismik, kejadian vulkanik dan kenaikan aktivitas di atas level normal, baik secara visual atau berdasarkan hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya. Baca Juga :
