Pelajar Indonesia Berprestasi Di Olimpiade Matematika Internasional

olimpiade matematika Internasional
olimpiade matematika Internasional (Foto : )
www.antvklik.com
- Pelajar Indonesia tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, berhasil membawa pulang satu medali emas, 13 medali perak, 4 medali perunggu serta 7 penghargaan meritt pada ajang olimpiade matematika Internasional yang berlangsung pada tanggal 25 hingga 31 Juli 017 , di Kota Lukton , India. Sedangkan kategori beregu. Pelajar SMP menjadi juara dengan mengalahkan ratusan pelajar perwakilan dari 27 negara.16 pelajar Indonesia berprestasi, yang terbagi menjadi tiga tim tingkat SMP dan satu tim tingkat SD, tiba di terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin siang ini .Kategori perorangan, pelajar Indonesia mampu membawa pulang 1 medali emas, 13 medali perak,  4 medali perunggu, serta 7 penghargaan merit. Sedangkan khusus bagi pelajar SMP, keluar sebagai juara untuk kategori beregu.Dengan persiapan yang matang dan mendapatkan tambahan materi dari klinik pendidikan MIPA, prestasi yang ditorehkan pelajar Indonesia pada ajang olimpiade Matematika Internasional tahun 2017 cukup gemilang, karena mampu bersaing dengan ratusan pelajar perwakilan dari 27 negara.Peraih satu satunya medali emas kategori peorangan, Axel Giovanni Hartanto mengaku dirinya mengerjakan 15 soal essai dengan materi soal geometri, bilangan dan aljabar.Sedangkan ketua tim kategori beregu, Farrel Dwireswara Salim mengakui sempat menemui kesulitan saat mengerjakan materi soal, yakni terbentur keterbatasan waktu. Akan tetapi dirinya bersama rekan satu tim berusaha tidak gugup dalam menjawab seluruh soal.Sementara itu, pembina klinik pendidikan MIPA, Ridwan Hasan Saputra angkat jempol atas prestasi pelajar Sekolah Menengah Pertama karena mampu mengalahkan pelajar negara lain yang memiliki pengalaman dalam ajang olimpiade matematika.Namun demikian, dirinya akan melakukan evaluasi terkait materi soal pertidak samaan untuk pelajar SMP, dan teori bilangan untuk SD, dikarenakan pelajar indonesia mengalami kesulitan, meski menguasai materi geometri.Selanjutnya, seluruh pelajar berprestasi perwakilan dari sekolah seluruh indonesia ini akan kembali ditempa melalui pembinaan, untuk kembali mengikuti ajang yang sama, dengan target prestasi lebih baik dari prestasi saat ini.