Usia 35 tahun keatas, banyak perempuan sulit hamil. Solusinya, adalah Egg Banking. Egg Banking adalah metode pelestarian kesuburan. Sel telur yang matang dan tidak dibuahi diambil, dibekukan dan disimpan untuk dibuahi di masa mendatang.
Jaman telah berubah. Dahulu banyak perempuan memilih menikah muda danĀ langsung punya anak. Kini banyak perempuan aktif yang memapankan karir maupun ekonominya terlebih dahulu. Mereka memilih menunda hamil. Sayangnya keputusan ini seringkali disesali. Banyak perempuan sulit hamil. Apalagi kala usia menginjak 35 tahun keatas. Usia memang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi cadangan sel telur. Mengatasi hal ini, di kota Bandung ada metode Egg Banking. Metode ini memungkinkan kaum hawa memperpanjang kesuburan sel telur mereka. Seperti apa metode ini?
Egg Banking & Perawatan Medis Agresif Egg Banking dapat pula digunakan untuk menjaga kesuburan pasien yang menjalani perawatan medis agresif, seperti kemoterapi. Sebab kemoterapi mempengaruhi dan merusak sel yang pertumbuhannya cepat, salah satunya sel telur. Dengan Egg Banking, sel telur wanita bisa dijaga dan diselamatkan dari pengaruh pengobatan kanker ini.Dokter Obygyn Morula IVF (In Vitro Fertilitation) Melinda Bandung, dr Susan Melinda mengatakan Egg Banking memiliki tingkat keberhasilan sekitar 90% sel telur selamat dari proses pencairan. Menurut American Society for Reproductive Medicine, Egg Banking bisa menghasilkan kehamilan dengan rata-rata sekitar 55% kasus. Egg Banking dan Bayi Tabung. Apa bedanya?
Baca Juga :