Fa hombo atau lompat batu memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia, MURI, di ajang Sail Nias 2019 di Pelabuhan Teluk, Pulau Nias, Sumatra Utara. Sebanyak seratus pelompat batu melakukan lompatan batu setinggi dua meter secara bersama-sama.[caption id="attachment_229512" align="aligncenter" width="900"]
Lompat batu pecahkan rekor MURI di Sail Nias 2019. (Foto: Kementerian Pariwisata)[/caption] Menurut Senior Manager MURI Indonesia, Yusuf Adri, lompat batu merupakan acara puncak dari Sail Nias 2019. “Kita lihat dari jumlahnya. Ada 100 orang yang melakukan lompat batu. Menurut kita ini sudah layak masuk museum rekor Indonesia,” kata Yusuf.[caption id="attachment_229514" align="aligncenter" width="1361"]
Seratus pelompat batu Nias pecahkan rekor Muri. (One Man Halawa/ANTV)[/caption]Lompat batu merupakan produk unggulan Nias untuk menarik waisatawan. “Lompat batu hanya ada di Pulau Nias. Merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang yang tinggal di Pulau Nias,” kata Yusuf.Selain lompat batu puncak Nias Sail 2019 juga dimeriahkan oleh 500 penari kolosal. “Khusus untuk tarian kolosal ada sekitar 500 peserta, termasuk pelompat batu. Tarian yang kita tampilkan di Sail Nias 2019 ini tarian Kolosal Eksotika Budaya Pulau Nias,” kata Dasar Manau selaku pelatih tari,Hadir dalam puncak Nias Sail 2019, 14 September 2019, sejumlah menteri, diantaranya Luhut Binsar Panjaitan (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman), Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia), Eko Putro Sandjojo (Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) serta Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan).
Baca Juga :